Kabar Diplomasi

Seorang Walikota di AS Asyik Tonton Atraksi Angklung Indonesia

Walikota Boise Lauren McLean memberikan cinderamata kepada tim angklung Muhibah. (Dok. KJRI San Francisco)
Walikota Boise Lauren McLean memberikan cinderamata kepada tim angklung Muhibah. (Dok. KJRI San Francisco)

DIPLOMASI REPUBLIKA, BOISE -- Penampilan tim angklung Muhibah asal Kota Bandung memukau warga Boise, Negara Bagian Idaho, Amerika Serikat (AS), termasuk Walikota Boise Lauren McLean. McLean terlihat kagum dengan ragam lagu dan musik yang dibawakan.

“Penampilan mereka sangat bagus dan menghibur,” ujar McLean, Sabtu (16/7/2022). Ia juga sangat mengapresiasi tim Muhibah karena telah mempersiapkan tampilan mereka dengan baik di depan warga Boise yang hadir.

Penampilan angklung di Boise adalah bagian dari rangkaian misi budaya bertajuk “Angklung Goes to America” tahun 2022. Kehadiran tim angklung ini difasilitasi oleh Indo-Idaho – organisasi nirlaba masyarakat dan diaspora Indonesia di Boise yang didukung oleh KJRI San Francisco. Sebelum di Idaho, tim angklung telah beraksi di New York, Washington DC, dan Chicago.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penampilan tim angklung di Boise  (Dok. KJRI San Francisco)
Penampilan tim angklung di Boise (Dok. KJRI San Francisco)

Tim angklung ini beranggotakan 36 penampil. Mereka unjuk gigi di Capital City Public Market di Boise, Sabtu. Penampilan angklung ini berhasil menarik perhatian orang yang melintasi tempat pertunjukkan sehingga mereka menghampiri sekaligus menikmati alunan lagu mulai dari lagu atau musik tradisional seperti Badindin, Jali-Jali hingga lagu internasional terkenal seperti Santorini, New York New York, Mamma Mia, Nothing Else Matters, dan lagu menarik lainnya.

Arin Hening, Presiden Indo-Idaho, menyatakan bahwa upaya menampilkan tim angklung Muhibah ini adalah untuk semakin memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia. Organisasi ini vakum cukup lama dari berbagai kegiatan akibat pandemi Covid-19. Namun, tampilan Muhibah dipandang seperti halnya kick-off pertunjukan besar seni budaya Indonesia di “Kota Pohon” itu. Situasi pandemi yang kini terus membaik di AS memberikan harapan menggeliatnya kembali berbagai aktivitas dan kreativitas seni budaya di Boise.

Tim angklung Muhibah dirikan Februari 2015. Mereka pernah tampil di berbagai negara Eropa dan Australia. Kali ini pun, usai tampil di Boise akan dilanjutkan dengan tampilan pamungkasnya di dua festival ternama di AS, yakni Magic Valley Folk Festival di Burley (Idaho) dan World Folkfest di Springfield (Utah). Keduanya digelar 18-30 Juli 2022. Melalui seleksi yang ketat terhadap 84 aplikasi yang masuk dari berbagai negara, hanya 10 tim yang disetujui untuk tampil, salah satunya adalah Muhibah.

Maulana M. Syuhada, Ketua Tim Muhibah, bertekad untuk tampil maksimal dalam kedua festival itu. “Penampilan angklung ini telah dipersiapkan dengan baik dan diharapkan tentunya akan semakin mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional,” ujar Maulana.

Indo-Idaho dan tim angklung  (Dok. KJRI San Francisco)
Indo-Idaho dan tim angklung (Dok. KJRI San Francisco)

Dalam kesempatan Konjen RI San Francisco Prasetyo Hadi, mengingatkan, angklung sebagai alat musik tradisional Sunda, merupakan bagian dari keragaman seni budaya bangsa yang telah diakui UNESCO sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak-Benda (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). “Pertunjukan angklung merepresentasikan misi diplomasi budaya kita, yang diharapkan semakin memperkuat nation branding mengenai kekayaan dan keindahan budaya Indonesia yang multikultural di mata publik AS,” kata Konjen Prasetyo.

Dalam hal ini, Mahmudin Nur Al-Gozaly, Konsul Penerangan Sosial Budaya, menekankan pentingnya konektivitas diplomasi budaya pada citra positif yang ingin dibangun. Tujuannya, agar semakin meningkatkan magnitude bagi wisawatan asing khususnya AS, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan potensi pariwisata nasional.

"Sehingga diplomasi budaya yang dijalankan juga akan semakin mendukung diplomasi ekonomi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Senin (18/7/2022). (yen)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image