Kabar Diplomasi

Rendang dan Gulai Daun Kale Berkelana ke Finlandia dan Estonia

Dok. KBRI Helsinki
Dok. KBRI Helsinki

DIPLOMASI REPUBLIKA, HELSINKI -- Aroma rendang dan gulai daun kale yang dipadukan nasi kuning hangat menguar di Helsinki, Finlandia. Bahkan, hidangan itu.disajikan di atas daun pisang dengan dasar piring berbahan alami daun palem. Untuk menikmatiknya, tersedia sendok garpu serat kayu yang biodegradeable.

Dok. KBRI Helsinki
Dok. KBRI Helsinki

"Persahabatan Indonesia-Finlandia telah mencapai 68 tahun dengan berbagai kesamaan sebagai negara demokrasi, aktif dalam forum multilateral, dan komitmen untuk pembangunan berkelanjutan," kata Dubes RI untuk Finlandia dan Estonia Ratu Silvy Gayatri, dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Rabu (31/8)..

Lebih dari 120 orang tamu-tamu sahabat Indonesia di Finlandia menikmati sajian itu Resepsi Diplomatik dalam rangka perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, yang diadakan 25 Agustus 2022 yang lalu di halaman Wisma Duta Besar RI. Mereka berasal dari kalangan pemerintahan, bisnis, seni, budaya, dan aneka latar belakang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bahkan, ada pula sajian jamu yang dikenal sebagai herbal drink khas Indonesia. Sementara alunan musik tradisional Indonesia juga terdengar di sela obrolan para tamu. Salah satu sajian seni dalam resepsi ini adalah Tari Topeng Bali.

Dok. KBRI Helsinki
Dok. KBRI Helsinki

Upaya memperkenalkan jamu juga dilakukan oleh restoran-restoran Indonesia di Finlandia. Bali Brunch adalah salah satu restoran Indonesia di Finlandia yang memiliki jamu dalam menu minumannya. Marissa Bulgamin mengungkapkan, Bali Brunch dapat menjual 3 ribu porsi jamu pada pergelaran musik Flow Festival di Helsinki baru-baru ini.

Promosi kuliner Indonesia di Finlandia semakin intensif dengan pembukaan dua restoran Indonesia Pawon Lawudi di Kota Kaarina (dekat Turku) dan Bali Corner di Kota Tampere. Keduanya justru dibuka pada saat pandemi 2020-2021.

Estonia

Resepsi diplomatik juga digelar di Tallinn, Estonia, 29 Agustus dan dihadiri sekitar 70 orang tamu kehormatan. Menteri Lingkungan Estonia Madis Kallas hadir sebagai Guest of Honor dan turut menyampaikan sambutan.

"Estonia siap bekerja sama dengan Indonesia dalam berbagai aspek, khususnya terkait perubahan iklim dan lingkungan," kata Kallas.

Di antara para tamu yang diterima Duta Besar RI Ratu Silvy Gayatri dan Konsul Kehormatan RI Heldur Allese adalah beberapa anggota Parlemen Estonia (Riigikogu), termasuk dari Estonia-Indonesia Parliamentary Group.

Dok. KBRI Helsinki
Dok. KBRI Helsinki

Selain sajian negara setempat, para tamu juga disajikan berbagai hidangan khas Indonesia seperti mi goreng, lumpia, onde-onde, dan dadar gulung. Tak lupa, jamu pun disajikan kepada para tamu.

"Sudah 29 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Estonia, yang baru-baru ini diperkuat dengan konsultasi bilateral," ujar Dubes Silvy. "Semoga ada peningkatan kerja sama kedua negara tersebut dalam berbagai bidang, khususnya ekonomi digital dan teknologi informasi," katanya menambahkan.

Hubungan Indonesia-Estonia terus meningkat, terutama people-to-people contact. Jumlah WNI di Estonia dari sekitar 60 pada 2020 menjadi 110 orang pada 2022.

Dok. KBRI Helsinki
Dok. KBRI Helsinki

Pada resepsi diplomatik tersebut, Indonesia juga mempromosikan kopi Indonesia, seperti kopi Kokowagayo yang didukung oleh Mokkamestarit (Finlandia), dan produk Indomie, yang didukung oleh IndoMie Adriatic Industry (Serbia).

Hadirnya makanan dan minuman khas Indonesia yang kaya rempah-rempah, seperti rendang dan jamu, dalam resepsi diplomatik RI di Finlandia dan Estonia, merupakan tema yang sengaja diusung oleh KBRI Helsinki. Ini adalah bagian dari semangat mempromosikan kuliner Indonesia yang bertajuk Indonesia Spice Up the World (ISUTW).

Sebagai program Pemerintah RI, pelaksanaan ISUTW juga diharapkan dapat membantu pencapaian target nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia. Target itu adalah sebesar 2 miliar AS serta 4 ribu restoran Indonesia di luar negeri pada 2024.

Target Finlandia dan Estonia sebagai salah satu sasaran mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia melalui ISUTW, dinilai berpotensi besar. Alasannya, masyarakat kedua negara tersebut terbuka dalam menerima sesuatu yang baru. Sedangkan iklim dingin di belahan bumi utara dab Baltik juga dinilai merupakan faktor pendukung lain. (yen)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image