Kabar Diplomasi

Updates from Indonesia, Promosi Hubungan Ekonomi Dua Negara

Dok. KBRI Beijing 
Dok. KBRI Beijing

DIPLOMASI REPUBLIKA, BEIJING -- Perkembangan hubungan ekonomi Indonesia dan China dipromosikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing dalam acara temu media di Beijing, China, Kamis (13/10). Acara dengan tema Updates from Indonesia ini digelar untuk menginformasikan perkembangan terkini di Tanah Air termasuk isu-isu strategis capaian Indonesia dan China.

Isu yang menjadi fokus adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia dan persiapan pelaksanaan KTT G-20 di Bali, perdagangan Indonesia-China, investasi, dan pariwisata. Temu media ini digelar luring dan daring, serta dihadiri 40 wartawan dari berbagai media China dan Indonesia.

"Apresiasi (kami) kepada seluruh media lokal China yang telah memfasilitasi promosi Indonesia melalui platform media yang tersebar di seluruh China," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk China Djauhari Oratmangun, dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Jumat (14/10).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dubes Djauhari menyampaikan, tingkat inflasi Indonesia cenderung masih terkontrol di angka 4,9 persen per Juli 2022 dibandingkan dengan negara lain di kawasan serta global. Ia optimistis, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di indeks 5,4 persen pada 2022 dan 5 persen pada 2023.

Dok. KBRI Beijing 
Dok. KBRI Beijing

Angka perdagangan Indonesia-China menurut data China Customs terbilang memuaskan dengan nilai perdagangan Januari-Agustus 2022 sebesar 95,7 miliar dolar AS. Ini melebihi rentang waktu yang sama tahun lalu di angka 74,2 miliar dolar AS. Hal ini terjadi karena peningkatan performa ekspor Indonesia yang naik 31,8 persen dengan nilai 48,3 miliar dolar AS dibanding total ekspor 2021. Indeks impor Indonesia dari China yang meningkat 26,4 persen senilai 47,4 miliar dolar AS.

Indonesia diwakili KBRI Beijing, KJRI Shanghai, dan ITPC Shanghai turut aktif di ajang China ASEAN Expo di Nanning yang terlaksana pada September 2022 untuk terus mendongkrak nilai ekspor-impor kedua negara.

Dalam temu media ini juga sampaikan perhelatan dagang akbar Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 dengan konsep hybrid daring dan luring yang akan dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2022. Sebagai ajang perdagangan terbesar, TEI ini diharapkan dapat menarik minat pengusaha China untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia di China.

TEI ini bertema Penguatan Perdagangan Global untuk Pemulihan yang Lebih Kuat”. Perhelatan ini diharapkan menjadi platform B2B yang sangat menarik bagi publik China.

Dubes Djauhari juga mengangkat perkembangan presidensi Indonesia di G-20. Ia menyampaikan tiga topik utama di bidang kesehatan global, transformasi digital, serta transisi energi.

Selain itu, misi G-20 juga dipaparkan untuk atasi berbagai masalah yang kini tengah terjadi di dunia termasuk ketahanan pangan, pengurangan konflik, pandemi serta pencegahan perubahan iklim. China, kata Dubes Djauhari, memiliki peran kunci dalam G-20 khususnya dalam merestorasi iklim ekonomi global, investor ekonomi hijau, dan kemajuan ekonomi digital.

Isu ibu kota negara Indonesia juga menarik perhatian para jurnalis. Khususnya terkait regulasi dan bagaimana menarik investor China untuk terlibat langsung dalam pembangunan ibu kota negara. Dubes Djauhari mengundang calon investor Cina untuk mengikuti forum daring pada 18 Oktober 2022 yang diadakan oleh Kementerian Investasi/BKPM terkait isu ini.

Seiring pembukaan pariwisata, Dubes Djauhari menyampaikan bahwa Bali, Batam, dan Bintan telah menerima wisatawan asing secara normal. Salah satu syaratnya adalah telah memiliki aplikasi PeduliLindungi, dan telah menerima dua kali vaksinasi COVID-19.

"Indonesia mengundang seluruh masyarakat China untuk memesan tiket dan menikmati keindahan Indonesia yang tentunya merupakan cita-cita yang tertunda selama 3 tahun ini," kata Dubes Djauhari.

Dok. KBRI Beijing 
Dok. KBRI Beijing

Dubes Djauhari menekankan pentingnya Indonesia dan China untuk meningkatkan potensi kerja sama ekonomi digital karena Indonesia menargetkan 12 persen keseluruhan PDB dari sektor tersebut. Ia juga mengangkat sinergi Belt and Road Initiative dan Global Maritime Fulcrum pada empat koridor ekonomi yang harapannya dapat diaktualisasi, salah satunya pada finalisasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada akhir 2022.

Menutup temu media ini, Dubes Djauhari menyampaikan bahwa China melalui ASEAN perlu terus mengupayakan kolaborasi untuk mempromosikan stabilitas di kawasan. Harapannya, hal ini dapat menjadi contoh bagi kawasan lain yang dapat menguatkan kepercayaan strategis global dan mampu menginduksi pertumbuhan ekonomi yang positif. Ia juga mengajak insan media untuk saling bekerja sama dengan mitranya, terus mengelola informasi yang faktual dan positif agar kerja sama kedua negara dapat secara konsisten mencapai potensi maksimal. (yen)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image