Terbesar dalam Sejarah, Raksasa Amazon Pangkas 18 Ribu Karyawan
DIPLOMASI REPUBLIKA, SEATTLE – Siapa sangka, rakasasa e-commerce Amazon bakal memangkas 18 ribu karyawannya. Ini bakal menjadi pemangkasan terbesar dalam sejarah Amazon.
“Amazon mengalami ketidakpastian dan kesulitan ekonomi sebelumnya, dan ini mungkin akan berlanjut,” kata CEO Amazon Andy Jassy, Rabu (4/1/2023).
“Perubahan ini akan membantu kami mengejar peluang jangka panjang melalui struktur biaya yang lebih kuat,” ujarnya dalam pesan tertulis kepada karyawan, yang dibagikan juga kepada khalayak.
Menurut Jass, pemangkasan ini terutama akan dilakukan di lini bisnis yang masih dilakukan secara konvensional. Ia menyebut lini tersebut seperti Amazon Fresh dan Amazon Go.
Sebetulnya, tanda-tanda pemangkasan ini sudah diisyaratkan sejak November lalu. Jass mengatakan, langkah pengurangan pegawai harus dilakukan karena lansekap perekonomian belakangan ini. Alasan lainnya, Amazon sempat melakukan rekrutmen besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
“Perencanaan tahunan menjadi lebih sulit karena ketidakpastian ekonomi dan kita juga telah merekrut besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir,” kata Jass.
Langkah pemotongan karyawan ini juga menandai langkah drastis Amazon yang baru-baru ini menaikkan standar gaji demi menjaring talenta terbaik. Amazon memiliki lebih dari 1,5 juta karyawan termasuk sfat yang bekerja di sekor logistik.
Amazon adalah perusahaan swasta dengan pegawai terbanyak nomor dua di Amerika Serikat. Peringkat pertama dipegang oleh Walmart, perusahaan retail multinasional dengan jejaring yang masif. (ap/reuters/yen)