Kabar Diplomasi

Lima Benua Gelar Istighotsah PCINU

Kanada  (Dok. Istimewa)
Kanada (Dok. Istimewa)

DIPLOMASI REPUBLIKA, MONTREAL – Sebanyak 18 Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) sebagai representasi organisasi dan masyarakat (jam’iyyah dan jama’ah) NU seluruh dunia, yang tersebar di 5 benua, secara bersama-sama menyelenggarakan istighotsah.

“Ini merupakan langkah kita bersama-sama menyongsong abad kedua NU” demikian dikatakan oleh Muhammad Izzul Haq atau biasa dipanggil dengan Gus Izzul kepada Diplomasi Republika, Selasa (7/2/2023).

Kegiatan istighotsah yang melibatkan nahdliyin seluruh dunia ini merupakan bentuk ikhtiar lahir dan batin menyemarakkan Harlah 1 Abad NU yang jatuh pada 16 Rajab 1444 atau 7 Februari 2023.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“NU didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari dari Jombang pada tanggal 16 Rajab 1344/31 Januari 1926 atas restu dari para auliya’ dan ulama pada masa itu’’ demikian papar Gus Izzul, yang juga Ketua PCINU Amerika Serikat-Kanada.

“Istighotsah sendiri merupakan doa wirid yang popular di lingkungan nahdliyin. Ini disusun oleh salah satu ulama sufi nusantara, seorang Mursyid Tarekat Qadiriyah wan Naqshabandiyah, KH Romly Tamim dari Pesantren Rejoso Jombang, dari karya beliau pada 1951 berjudul Al-Istighotsah bi Hadrati Rabb al-Bariyyah” tambahnya.

Sebelumnya, PBNU menyerukan kepada seluruh kantor NU, pesantren, dan mushola menggelar Istigotsah selama sembilan hari penuh menjelang puncak resepsi Akbar Hari Lahir NU pada 7 Februari 2023. Gayung pun bersambut. Ketua PCINU India, Rizal Maula yang akrab disebut Gus Maula merespons dan antusias untuk menyelenggarakan istighotsah secara hibrid.

“Beliau motor penggerak kawan-kawan PCINU se dunia untuk menyambut instruksi PBNU,” ungkap Gus Izzul.

Gus Izzul kemudian berinisiatif menyiapkan link zoom di s.id/istighotsahpcinudunia yang bisa diakses terbuka bagi siapapun PCINU yang digelar secara daring. Sedangkan Gus Maula memperbarui poster secara berkala. Bagi mereka yang ingin ikut menjadi host di link zoom tersebut pun telah disiapkan. Selanjutnya, list peserta bermunculan, mulai dari PCINU Turki sampai PCINU Sudan.

Jadwal istighotsah  (Dok. Istimewa)
Jadwal istighotsah (Dok. Istimewa)

‘’Alhamdulillah antusiasme ini menular, dan ini modal penting sebagai bentuk solidaritas sesama diaspora nahdliyin di seluruh dunia untuk bersama-sama mensukseskan Harlah 1 Abad NU yang kita tahu merupakan ormas Islam terbesar di dunia, dengan semangat untuk merawat jagat dan membangun peradaban dalam bingkai Islam rahmatan lil alamin’’ papar Gus Izzul.

Gus Izzul menyampaikan harapan agar rutinan ritual bersama yang menjadi wahana silaturahmi antar PCINU sedunia, seperti halnya istighotsah, bisa terus dilanggengkan. “Memasuki abad kedua, NU memiliki tantangan yang lebih berat, sebuah mandat peradaban, yang tidak hanya dituntut memberi solusi atas permasalahan lokal, nasional namun juga dunia,” katanya.

“Disinilah, mujahadah berdoa bersama sebagai tradisi riyadhoh di kalangan nahdliyin perlu untuk terus dilestarikan, kalau dulu di abad pertama NU itu dilakukan secara terpisah-pisah, maka di abad kedua NU ini, dengan memanfaatkan teknologi, hal demikian bisa dilakukan secara hybrid berjamaah lintas negara lintas benua,” ujar Gus Izzul.

Berbagai negara

Menurut Nazihah selaku Ketua PCINU Turki, istighotsah ini menjadi kegiatan silaturahim PCINU Se-Dunia sebagai langkah awal bagi seluruh PCINU untuk menyatukan visi membangun kembali sinergitas. Semua itu dalam rangka menguatkan jamiyah sedunia. Nahdlathul ulama merupakan organisasi yang sangat besar dan memiliki potensi untuk berperan di dunia global. PCINU Turki sendiri mengawali kick off rangkaian istighotsah pada 28 Januari.

Hong Kong (kiri) dan Tunisia   (Dok. Istimewa)
Hong Kong (kiri) dan Tunisia (Dok. Istimewa)

Di Hong Kong, kegiatan isitghotsah dilaksanakan pada 5 Februari. "Istighotsah ini memiliki dua hajat, menjelang 1 Abad NU dan Harlah Lazisnu ke 18 di sekretariat PCINU Hong Kong,” ujar Puguh Hari Setyawan selaku ketua Lazisnu PCINU Hong Kong).

Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan salah satunya adalah upaya untuk memakmurkan sekretariat PCINU Hong Kong sebagai forum silaturrahmi, silatul afkar, berbagi cerita, untuk membangun ikatan emosi yang sama dalam khidmat di NU. Hal ini sejalan dengan salah satu program Lazisnu yaitu NU Care DAMAI (Bidang Dakwah dan Kemanusiaan)”.

Sedangkan Kistiawanto selaku Ketua PCINU Hong Kong mengatakan, "Kita ini warga Nahdliyyin yang berada jauh dari Tanah Air kita yang diberkahi oleh Wali Songo, para kiai, para alim ulama dan para muassis NU. Kita juga jauh dari keluarga dan sanak famili. Maka upaya-upaya batin salah satunya dengan istighotsah seperti ini dapat menjadi penguat batin dan iman kita untuk bekerja dan li i'la'i kalimatillah melalui khidmat di NU.”

Kistiawanto menyebutkan, istighotsah menjelang Harlah Satu Abad NU ini juga upaya doa bersama agar NU senantiasa diridhoi Allah SWT. Ia berharap, “Semoga istighotsah tadi membawa keberkahan bagi kita semua dan nantinya juga membawa kelancaran acara resmi Harlah 1 Abad NU yang akan diselenggarakan PCINU Hong Kong pada Ahad (26/2/2023) di Gedung TNG North Point Hong Kong.”

Sementara itu, beberapa PCINU di Arab Saudi, Sudan dan Maroko menggelar istighotsah setiap hari sampai puncak harlah 1 Abad NU.

“Walaupun para nahdliyyin terpencar di 13 kota di Maroko, kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk turut melaksanakan instruksi dari PBNU. Kemudian momen bersambut dengan ajakan PCINU sedunia untuk kompak bersama-sama mengadakan istigosah bergantian, tentunya demi mengharap keberkahan Harlah 1 Abad NU,” kata Gus Arafat, sapaan akrab Ketua PCINU Maroko.

Jepang (kiri) dan Pakistan   (Dok. Istimewa)
Jepang (kiri) dan Pakistan (Dok. Istimewa)

Acara puncak dan istighosah hari terakhir, diselenggarakan di ibu kota Rabat. Perhelatan itu dihadiri oleh Dubes RI untuk Kerajaan Maroko.

Gus Maula dari PCINU India mengatakan harapan bahwa adanya langkah awal melalui Istighosah PCINU Se Dunia dalam rangka Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama ini bisa memberikan keberkahan untuk warga Nahdliyyin di luar negeri. Ia berharap, menuju abad kedua Nahdlatul Ulama PCINU Se Dunia semakin solid silaturahmi nya dan memberikan manfaat untuk peradaban dunia.

"Kami berharap PCINU sedunia ini akan menjadi duta PBNU d iluar negeri dan menjadi muharrik atau penggerak yang mengajak menjadi umat Islam yang Kaffah yang rahmatan Lil Alamin,” katanya.

Caranya, kata Gus Maula, dengan senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT, memanusiakan manusia, mengalamkan alam, mulai dari shalawatan, doa dan istighosah, yasin-tahlil, ngaji Islam rahmatan lil alamin, kemandirian intelektual, kemandirian ekonomi dan lainnya seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, para sahabatnya hingga ulama Nahdlatul Ulama sampai saat ini.

Malaysia (kiri) dan Korea Selatan  (Dok. Istimewa)
Malaysia (kiri) dan Korea Selatan (Dok. Istimewa)

Menurut Gus Oding sapaan akrab Ketua PCINU Jerman M Rodlin Billah, PCINU Jerman memandang momentum istighotsah dalam rangka masuknya Nahdlatul Ulama ke abad keduanya ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan performa jam'iyah dan jamaahnya sekaligus.

“Memanfaatkan apa yang belum termanfaatkan, mengambil setiap peluang yang belum terambil, serta menggunakan setiap milimeter ruas lapangan yang tersedia,’ tegas Gus Oding

Di antara usaha-usaha tersebut ialah memanfaatkan jejaring, keunggulan, serta keunikan yang dimiliki oleh masing-masing PCINU. Demikian juga dengan keahlian diasporanya yang mendalami berbagai bidang keilmuan, yang telah tersebar di berbagai negara.

Agar terbentuk satu kesatuan dengan gerakan yang sinkron, lestari dan berkelanjutan, serta lebih terasa manfaatnya, maka dibutuhkan wadah tertentu. Tujuannya, agar semua PCINU dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama melalui berbagai program.

“Program-program bersama ini utamanya diniatkan untuk mendukung pencapaian visi, misi, serta program-program utama PBNU baik yang berjangka pendek maupun panjang,” kata Gus Oding.

‘’Penyebutan kata "jagat" seakan-akan meniscayakan keterlibatan berbagai PCINU beserta elemen-elemen pendukungnya di seluruh dunia. Sebab jargon Harlah Satu Abad NU, "Merawat Jagat, Membangun Peradaban," bukanlah sebuah pekerjaan mudah yang dapat diselesaikan secara perorangan. Ini sebuah pekerjaan besar dan berat yang mesti dikerjakan secara kolektif,’’ pungkas Gus Oding.

Sementara itu, Gus Yusdi Maksum selaku Ketua PCINU Australia-Selandia Baru mengatakan, PCINU ANZ sebagai satu-satunya PCINU di kawasan Australia-Oceania turut terpanggil untuk mensukseskan harlah 1 Abad NU.

Australia dan Selandia Baru  (Dok. Istimewa)
Australia dan Selandia Baru (Dok. Istimewa)

“Kegiatan istighotsah ini menjadi sarana bagi kami untuk silaturahmi sekaligus bersama-sama memanjatkan doa agar hajat dan keperluan kita, khususnya juga untuk kejayaan NU di abad kedua, terpenuhi. Forum istighotsah PCINU sedunia ini menjadi ajang dialog dan silaturahmi utk membangun jejaring internasional." (yen)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image