The Kerala Story, Film Box Office yang Picu Sentimen Negatif Bagi Muslim India

Mancanegara  
Warga yang mengenakan masker wajah menyeberang jalan di Kochi, Negara Bagian Kerala, India, Jumat, 8 Juli 2022. Film The Kerala Story melahirkan perdebatan sengit karena memicu sentimen negatif bagi Muslim India. Sumber:AP Photo/ R S Iyer. file (Republika.co.id)
Warga yang mengenakan masker wajah menyeberang jalan di Kochi, Negara Bagian Kerala, India, Jumat, 8 Juli 2022. Film The Kerala Story melahirkan perdebatan sengit karena memicu sentimen negatif bagi Muslim India. Sumber:AP Photo/ R S Iyer. file (Republika.co.id)

DIPLOMASI REPUBLIKA, MUMBAI – Sebuah film berbujet rendah di industri film Bollywood saat ini memicu perdebatan sengit di India. Perdebatan ini pula yang membuat film tersebut, The Kerala Story, dalam waktu singkat masuk dalam daftar laris atau box office di India.

Berdasarkan kompilasi data yang diunggah analis perdagangan Taran Adarsh di akun Twitternya, film berbahasa hindi dengan bintang tak ternama itu, meraup 450 juta rupee atau 5,50 juta dolar AS dari penjualan tiket sejak film tersebut dirilis Jumat (5/5/2023).

Menurut Adarsh, kejadian ini termasuk langka dalam industri film Bollywood. ‘’Sekarang ini, berat mencapai box office tetapi The Kerala Story dengan mudah meraihnya,’’ ujar produser dan analis industri film Girish Johar, Selasa (9/5/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"The Kerala Story," berseting di Negara Bagian Kerala, wilayah pantai bagian selatan India, mengisahkan tiga perempuan yang didoktrinasi, dan dikirimkan ke kamp ISIS. Perdana Menteri India Narendra Modi memuji film yang disutradarai Sudipto Sen ini.

Menurut dia, film tersebut menunjukkan konsekuensi dari terorisme. Bahkan, dua negara bagian yang dikuasai partai pemerintah, Bharatiya Janata, membebaskan film tersebut dari pajak sehingga tiketnya lebih murah. Jadi memungkinkan lebih banyak orang menontonnya.

Namun, sejumlah kritik juga mengemuka. Mereka menyatakan, film tersebut memicu sentiment negatif terhadap minoritas Muslim di India. Maka, Chief Minister Negara Bagian Bengal Barat, Mamta Banerjee melarang pemutaran The Kerala Story.

‘’Kami ingin menghindarkan diri dari insiden kebencian dan kekerasan. Cerita film ini terdistorsi,’’ kata Banerjee. The Tamil Nadu Theatre dan Multiplex Owners Association, Ahad lalu mengeblok layar di negara bagian itu sebagai tindakan kehati-hatian.

Meski demikian, Pengadilan Tinggi Kerala menolak memberlakukan pelarangan pemutaran The Kerala Story dengan alasan film tersebut merujuk pada kisah nyata. Pekan depan, Mahkamah Agung India akan membahas persoalan ini.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image