Militer

Adu Kuat Rudal Hipersonik Rusia dan Patriot Buatan AS

Sistem rudal anti-pesawat Patriot siap tempur pasukan Jerman Skuadron 1 rudal anti-pesawat Bundeswehr berdiri di lapangan terbang bandara militer selama presentasi media di Schwesing, Jerman, Kamis, 17 Maret 2022. Sumber: AP/Axel Heimken/DPA. file (Republika.co.id)
Sistem rudal anti-pesawat Patriot siap tempur pasukan Jerman Skuadron 1 rudal anti-pesawat Bundeswehr berdiri di lapangan terbang bandara militer selama presentasi media di Schwesing, Jerman, Kamis, 17 Maret 2022. Sumber: AP/Axel Heimken/DPA. file (Republika.co.id)

DIPLOMASI REPUBLIKA, KIEV – Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh enam rudal hipersonik Kinzhal, milik Rusia sekaligus dalam satu malam. Rudal ini dianggap sebagai senjata super Rusia yang diandalkan untuk melakukan serangan ke Ukraina.

Ini pertama kalinya, Ukraina mengeklaim mampu menghancurkan rudal hipersonik. Jika ini terkonfirmasi, maka menjadi demonstrasi dramatis betapa efektifnya sistem pertahanan udara baru yang dipasok oleh negara-negara Barat sekutu Ukraina.

Enam Kinzhal, rudal balistik yang bergerak dengan kecepatan sepuluh kali kecepatan suara, merupakan salah satu dari 18 rudal voli yang ditembakkan dalam serangan malam ke Ukraina. Membuat Kiev sarat cahaya dan puing rudal bertaburan di udara seperti hujan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Komandan pasukan Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi menyatakan, semua berhasil diadang. Belum ada pernyataan Rusia yang merespons klaim Ukraina itu. Sementara, Pemkot Kiev mengungkapkan, tiga orang terluka karena kejatuhan puing rudal.

Menurut Zaluzhnyi pasukannya mampu mengadang enam Kinzhal yang diluncurkan dari pesawat. Selain itu, mereka juga mengaku berhasil mengadang rudal jelajah Kalibr yang meluncur dari kapal-kapal Rusia di Laut Hitam dan rudal Iskanders yang ditembakkan dari darat.

Keberhasilan ini didukung sistem pertahanan yang baru dikirimkan AS, yaitu Patriot. Sebelumnya, kemampuan Patriot mengadang Kinzhal sebatas teoritis tetapi kini kemampuan sistem pertahanan udara itu bukan sekadar keberuntungan.

Pada 2018, President Rusia Vladimir Putin, mengungkapkan, Kinzhal merupakan generasi baru senjata milik Rusia. Ia kerap menyatakan, ini buktu Rusia mampu mengembangkan perangkat keras militer lebih baik, mengalahkan NATO.

Kinzhal, yang berarti pisau belati, mampu membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir dengan jarak hingga 2.000 km. Rusia menggunakannya pertama kali dalam perang di Ukraina. Mereka mengakui hanya menggunakannya sesekali.

Namun, tak lama klaim soal kesuksesan Ukraina menjatuhkan rudal Kinzhal, muncul pengakuan dua pejabat AS soal Patriot. Mereka mengungkapkan, Patriot, yang digunakan Ukraina kemungkinan mengalami sejumlah kerusakan. Ini diakibatkan serangan rudal Rusia.

Salah satu pejabat AS yang mengutip informasi awal, mengungkapkan, Washington dan Kiev, sudah membicarakan mengenai cara terbaik memperbaiki kerusakan Patriot. Meski rusak, tampaknya Patriot tak akan dipindahkan dari Ukraina.

Ia menambahkan, AS akan mendapatkan pemahaman lebih baik dalam beberapa hari mendatang seiring masuknya informasi lebih lengkap terkait kondisi Patriot. Patriot selama ini dinilai sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling canggih AS.

Sebab, Patriot mampu melawan pesawat, rudal jelajah dan balistik. Sistem ini juga dilengkapi dengan pelontar rudal, radar, serta kendaraan pendukung lainnya.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, Selasa, pihaknya telah menghancurkan Patriot menggunakan rudal hipersonik Kinzhal. Ukraina mengaku berhasil menembak jatuh 18 rudal Rusia termasuk enam Kinzhal. (reuters/fer)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image