Mancanegara

Ketegangan AS-Cina Selimuti Pertemuan Para Menhan Dunia

Menteri Pertahanan Lloyd Austin berjalan keluar ruangan setelah berbicara dalam jumpa pers di Pentagon, Rabu, 20 Juli 2022, di Washington. Sumber:AP/Alex Brandon, file (Republika.co.id)
Menteri Pertahanan Lloyd Austin berjalan keluar ruangan setelah berbicara dalam jumpa pers di Pentagon, Rabu, 20 Juli 2022, di Washington. Sumber:AP/Alex Brandon, file (Republika.co.id)

DIPLOMASI REPUBLIKA, SINGAPURA – Ketegangan antara AS-Cina diyakini bakal menyelimuti pertemuan menteri pertahanan (menhan) dunia di Singapura. Cina tegas menolak pertemuan bilateral dengan menhan AS di sela The Shangri-La Dialogue tersebut.

Pentagon, Departemen Pertahanan AS Senin lalu mengungkapkan, Menhan Cina yang baru Li Shangfu menyatakan menolak bertemu Menhan AS, Lloyd Austin. Juru bicara Departemen Pertahanan Cina merespons, selama ini kedua belah pihak terus berkomunikasi.

Menurut mereka, AS mesti sepenuhnya disalahkan atas situasi yang kurang kondusif antara kedua negara saat ini. Di satu sisi, AS berulang kali menyatakan keinginan memperkuat komunikasi antara kedua belah pihak.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

‘’Di sisi lain, AS mengabaikan keprihatinan Cina dan menciptakan halangan. Mengabaikan rasa saling percaya antara dua kekuatan militer,’’ kata juru bicara tersebut.

The Shangri-La Dialogue, acara pertemuan antarmenhan, rencananya berlangsung pada 2-4 Juni di Singapura. Perhelatan ini menarik minat para pejabat pertahanan, pejabat senior militer, diplomat, produsen senjata, dan pengamat pertahanan dari seluruh dunia.

Lebih dari 600 delegasi dari 49 negara akan menghadiri pertemuan yang akan dibuka oleh pembicara kunci, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. Invasi Rusia ke Ukraina, ketegangan Cina-Taiwan, serta program senjata Korut juga akan mencuri perhatian peserta.

Meski, tak ada delegasi Rusia mupun Korut yang akan menghadiri pertemuan tersebut. Para diplomat kawasan dan pengamat pertahanan menyatakan akan mencermati Jenderal Li Shangfu, yang ditunjuk sebagai menhan baru Cina pada Maret lalu.

Li merupakan sosok yang disanksi AS pada 2018 terkait pembelian senjata dari Rusia. Mereka menuturkan meski di sistem pemerintahan Cina, menhan merupakan pos diplomatik dan seremonial, Li bekerja di Komisi Militer Pusat yang dibawahi langsung Presiden Xi Jinping.

Drew Thompson, visiting senior research fellow di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore (NUS), mengatakan penolakn itu kemungkinan besar merupakan keputusan Presiden Xi Jinping.

‘’Kenyataannya, Jenderal Li datang dengan serangkaian instruksi untuk menunjukkan sikap negative ke AS daripada merangkul dalam dialog guna meningkatkan hubungan dua negara,’’ kata seperti dikutip Reuters, Kamis (1/6/2023).

Pengamat politik dari NUS, Chong Ja Ian memperkirakan meski pertemuan formal tak memungkinkan bukan berarti tak bakal adal kontak sama sekali. ‘’Saya yakin mereka akan saling bertemu di acara utama, di sela istirahat, atau percakapan informal,’’ ujarnya.

Lynn Kuok, senior fellow pada International Institute for Strategic Studies, lembaga pemikiran yang mengorganisasi the Shangri-La Dialogue, pesimistis terjadinya peningkatan hubungan antara AS dan Cina.

‘’Hal yang perlu difokuskan di sini, menjaga agar persaingan antara keduanya tak menjelma menjadi konflik terbuka,’’ ujar Kuok. Isu lain yang potensial mengemuka adalah sengketa Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

Selain itu, kemitraan keamanan AUKUS yang melibatkan AS, Inggris, dan Australia. Juga Quad, kelompok yang terdiri atas AS, Jepang, India, dan Ausrtarlia terutama mengenai perhatian Cina bahwa kelompok-kelompok itu hendak membendung Cina. (reuters/fer)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image