Mancanegara

Kanada Sidang Pelaku Penabrakan Keluarga Muslim dengan Truk

Bendera Kanada (ilustrasi) (Wikipedia.org)
Bendera Kanada (ilustrasi) (Wikipedia.org)

DIPLOMASI REPUBLIKA, ONTARIO – Persidangan kasus pembunuhan terhadap satu keluarga Muslim di Kanada dilaksanakan pada Senin (11/9/2023). Pelakunya bernama Natthaniel Veltmen (22 tahun). Dia telah merencanakan serangan pada 2021 itu selama berbulan-bulan, yang kemudian menewaskan empat anggota keluarga Afzaal.

Jaksa federal Sarah Shaikh, dalam pembukaan persidangan perdana, mengungkapkan Veltman melakukan kejahatan itu terinspirasi paham nasionalisme kulit putih. Dia sengaja menabrakkan truk yang dikendarainya ke arah keluarga Muslim.

‘’Veltman merencanakan serangan itu selama tiga bulan sebelum akhirnya menabrakkan truk Dodge Ram miliknya secara langsung ke keluarga Muslim tersebut,’’ kata Shaikh.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Veltman menabrak lima anggota keluarga Afzaal dengan truknya. Peristiwa terjadi saat mereka berjalan di London, Ontario, pada malam hari, 6 Juni 2021. Salman Afzaal (46), istrinya Madiha Salman (44), anak perempuan mereka Yumna (15), dan Talal Afzaal (74) sang nenek kehilangan nyawa dalam serangan itu.

Sedangkan anak laki-laki mereka yang berusia sembilan tahun mengalami luka serius. Beruntung nyawanya terselamatkan. Namun, Veltman mengeklaim tidak bersalah atas kasus pembunuhan tingkat pertama tersebut.

Aksi Veltman ini dinyatakan bermotif terorisme yang terkait dengan supremasi kulit putih, yang untuk pertama kalinya disidangkan dalam pengadilan di Kanada. Shaikh menambahkan, Veltman menggunakan truk yang baru dibelinya selama dua pekan untuk melakukan kejahatan itu. ‘’Pedal diinjak, kendaraan melaju menembus debu, menghantam para korban,’’ ujar Shaikh.

Setelah ditangkap, Veltman mengakui kepada para detektif tujuannya adalah politis. Ia keluar rumah pada hari penyerangan, mencari Muslim untuk dibunuh.

Veltman menggunakan truk dengan tujuan menyampaikan pesan kepada yang lain bahwa kendaraan bisa dipakai untuk menyerang Muslim. Serangan terhadap keluarga Afzaal melahirkan keterkejutan luar biasa, kesedihan, dan ketakutan di seluruh Kanada. Selanjutnya, bermunculan seruan untuk memerangi Islamofobia.

Veltman, seperti dilansir laman berita Aljazirah, ditangkap setelah melakukan serangan di dekat sebuah mal. Ia menggunakan rompi dan helm. Ia memperdengarkan panggilan pada nomor darurat 911. ‘’Ini saya yang menabrak mereka. Saya melakukannya dengan sengaja,’’ demikian bunyi pernyataan itu. Saat diborgol, lanjut Shaikh, Veltman mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin mengirim pesan kepada imigran Muslim.

Bukti-bukti yang dikumpulkan polisi termasuk tulisan mengenai nasionalisme kulit putih dan menentang imigrasi massal. Beberapa pisau dan sebuah air gun ditemukan di truk pelaku penyerangan terhadap keluarga Muslim tersebut.

Persidangan Veltman diperkirakan akan berlangsung selama delapan pekan. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan bahwa serangan tersebut adalah bentuk terorisme. ‘’Ini serangan teroris yang dimotivasi oleh kebencian,’’ katanya.

Pembunuhan ini merupakan serangan anti-Muslim paling mematikan di Kanada setelah penembakan di sebuah masjid di Quebec City pada 2017. Enam orang tewas dalam peristiwa tersebut. Namun, pelaku penembakan tidak didakwa dengan terorisme. (fer/reuters)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image