Pencak Dor, Tradisi Pertarungan Bebas di Ring Bambu

Serba Indonesia  
Petarung saling serang saat tradisi Pencak Dor di lapangan Desa Tanjungrejo, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (20/8/2023). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)
Petarung saling serang saat tradisi Pencak Dor di lapangan Desa Tanjungrejo, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (20/8/2023). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

DIPLOMASI REPUBLIKA,-- Pencak dor adalah warisan budaya dari dunia pesantren di wilayah Jawa Timur dan Jateng. Biasanya ajang pencak dor menjadi media silaturahim antarpendekar ataupun petarung.

Tradisi pencak dor atau olahraga pertarungan bebas di atas ring panggung bambu, lahir dari lingkungan pondok pesantren. Tradisi ini menjadi bagian dari upaya para santri dalam mempertahankan dan menjaga NKRI.

Pencak dor memiliki slogan yang menjadi pengingat bahwa 'di atas lawan, di bawah kawan', seperti dikutip NUonline. Inilah wujud sportivitas dalam pertarungan yang aturan mainnya cenderung bebas. Konsentrasi dalam bertanding di atas ring pun sangatlah penting.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebagai bagian dari pencak silat, pencak dor tidak dapat dipisahkan dengan shalat dan salawat. Seorang pendekar sesungguhnya adalah pribadi yang taat beribadah dan selalu beriman. Salawat juga kerap mengiringi pertandingan pencak dor. (rin)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image