Lonjakan Wisatawan Internasional Kunjungi Cina dengan Akses Bebas Visa

Bisnis  
Turis-turis kunjungi the Forbidden City, di Beijing, Cina. (29/11/2023). (dok. Xinhua/Chen Yehua)
Turis-turis kunjungi the Forbidden City, di Beijing, Cina. (29/11/2023). (dok. Xinhua/Chen Yehua)

DIPLOMASI REPUBLIKA, BRUSSELS -- Sejak kebijakan masuk bebas visa yang berlaku mulai Jumat, pemegang paspor dari negara-negara, seperti Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia kini dapat menikmati perjalanan bebas visa ke Cina hingga 15 hari. Kebijakan tersebut, dengan masa uji coba mulai 1 Desember 2023 hingga 30 November 2024, dipandang sebagai pendorong pariwisata Cina.

"Ini memang kebijakan yang sangat bagus. Saya berharap kebijakan ini dapat mendorong wisatawan untuk kembali berkunjung ke Cina setelah masa sulit pandemi Covid-19," kata seorang konsultan seni Prancis, Jean-Pierre, seperti dilansir Xinhua, Senin (4/12/2023).

Dia mendengar kebijakan itu dari teman-temannya yang berasal dari Cina. Sebelum pandemi, dia sudah sering melakukan perjalanan ke kota-kota di Cina, seperti Beijing, Shanghai, Tianjin, Harbin, dan Jinhua.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Seorang musisi Prancis, Fabien, mengatakan kebijakan tersebut dikeluarkan tepat pada waktunya karena ia berencana pergi ke Beijing untuk memelajari Opera Peking. Dia juga akan berkunjung ke Provinsi Yunnan di barat daya Cina untuk tujuan pariwisata.

“Saya tidak sabar untuk kembali dan mempelajari apa yang perlu saya pelajari di sana dan meningkatkan bahasa Mandarin saya juga," katanya.

Warga Italia, Sebastiano Brusco, yang memiliki agenda ke Cina, mengungkapkan pentingnya kebijakan bebas visa ini. "Kebijakan yang 'baik' dan 'perlu' ini membantu orang-orang mengunjungi Cina dengan sangat mudah," katanya.

Seperti yang diungkap juga oleh seorang warga Berlin, Jerman, lainnya. "Cina mempunyai berbagai aspek yang menarik perhatian saya, baik lanskap perkotaan maupun perdesaannya serta kehidupan politiknya. Bepergian ke Cina menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan pengamatan langsung. Dan kini, dengan bebas visa, akses ke sana menjadi lebih mudah," katanya.

Sejak awal tahun ini, perjalanan masuk dan keluar Cina meningkat, khususnya dari Eropa, melampaui tingkat sebelum pandemi. Satu hari setelah kebijakan bebas visa baru diumumkan, kunjungan ke laman "China Travel Guide" Trip.com telah melonjak lebih dari 30 persen.

Berdasarkan data Administrasi Imigrasi Nasional Cina, sebanyak 2.029 orang dari Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia memasuki Cina tanpa visa pada hari pertama kebijakan bebas visa. Jumlah kedatangan dari enam negara tersebut meningkat lebih dari 12 persen dibandingkan hari sebelumnya.

“Masyarakat perlu mendapatkan pengalaman langsung untuk mendapatkan pemahaman nyata tentang negara dan budaya yang berbeda. Kunjungan ke Cina dapat mengubah stereotip negara itu,” kata Luigi Gambardella, presiden ChinaEU, sebuah asosiasi digital internasional di Brussels.

"Selama ini orang-orang Barat hanya mengetahui kota-kota, seperti Beijing, Shanghai, dan Xi'an. Padahal, banyak kota indah di Cina yang layak untuk dikunjungi," kata Gambardella menambahkan.

Menurut dia, pembebasan visa bagi wisatawan dari negara-negara besar Eropa ini juga memfasilitasi para wirausaha UMKM. Mereka dapat melakukan perjalanan bisnis ke Cina, yang juga akan meningkatkan kepercayaan berinvestasi. (zed)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image