Kompetisi Ksatria Tari Indonesia 2023 Tampilkan 5 Pemenangnya
DIPLOMASI REPUBLIKA, JAKARTA--Ksatria Tari Indonesia merupakan salah satu wujud nyata pelestarian seni tari tradisi Indonesia oleh generasi muda. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun mendukung penuh ajang pencarian bakat Ksatria Tari Indonesia (KTI) yang diprakarsai oleh Yayasan Swargaloka. Kegiatan ini berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan sebagai wadah ekspresi, interaksi, dan kolaborasi, ajang pencarian bakat Ksatria Tari Indonesia (Ksatria Fest 2.0) ini menjadi wujud nyata generasi muda menghasilkan karya terbaiknya dalam memajukan budaya seni tari tradisi Indonesia. "Untuk itu saya mengajak generasi muda agar terus memperkuat jati diri bangsa dengan sebuah karya seni yang berpijak dari kearifan lokal demi pemajuan kebudayaan bangsa,” ujarnya dikutip dari laman Kemendikbud, Rabu (6/12/2023).
Ksatria Tari Indonesia atau Ksatria Fest 2.0 merupakan ajang kompetisi tari kreasi kelompok berbasis tradisi yang mengedepankan karya populis, unik, kreatif, dan atraktif. Ajang ini sekaligus mempresentasikan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) lewat gagasan yang diimplementasikan pada motif gerak, aksesori, kostum, instrumen musik, dan elemen seni lainnya.
Ajang pencarian bakat KTI 2023 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada 2022, ajang ini dihelat hanya untuk wilayah Jawa dan Bali dengan 36 peserta komunitas. Tahun ini, KTI diselenggarakan secara nasional dan diikuti oleh 113 grup peserta dari 25 provinsi.
Executive Producer Ksatria Tari Indonesia, Suryandoro, mengatakan bahwa kelompok tari yang tampil di ajang KTI diharapkan memiliki visi misi yang kuat dan berpotensi untuk berkembang. Menurut dia, Indonesia memerlukan pendekatan dan kemampuan baru guna membangun sistem dan produksi inovatif berkelanjutan, salah satunya dengan memberdayakan generasi muda lewat seni berbasis industri kreatif.
“Kreativitas bisa menjadi kekuatan guna menyambut bonus demografi. Dengan kreativitas masyarakat bisa melakukan berbagai upaya, baik terkait dengan ketahanan budaya, maupun penciptaan hal-hal baru yang dirasakan relevan dengan kebutuhan kekinian,” kata Suryandoro.
Ajang KTI telah melalui proses sejak tahapan penilaian (kurasi) yang berlangung pada 16 s.d. 21 Oktober 2023, tahap pelatihan (lokakarya) pada 4 s.d. 5 Desember 2023, hingga babak grand final yang berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada 6 Desember 2023.
Pada babak grand final, KTI menampilkan lima pemenang. Mereka adalah Cecakal Dance Studio (Yogyakarta), EOU (Pontianak), Sesingidan Puspowarno (Bantul), Diamond Art Performance (Lumajang), dan Makuta (Gorontalo).
KTI bermula dari suatu grup tari Yayasan Swargaloka Art yang menjuarai ajang pencarian bakat dari salah satu televisi swasta Indonesia pada 2022, yang beranggotakan lima penari, yaitu Bathara Saverigadi Dewandoro, Bathari Putri Surya Dewi, Chikal Mutriara Diar, Denta Sepdwiansyah Pinandito, dan Afrilia Mustika Sari. Grup tari ini kemudian menginisiasi sekaligus menyelenggarakan Ksatria Tari Indonesia. (rin)