'Kata Tahun Ini' pada 2023: Padanan Artificial Intelligence
DIPLOMASI REPUBLIKA, JAKARTA--Para ahli dari Oxford University Press memilih kata 'rizz' yang diucapkan oleh aktor pemeran Spider-Man, Tom Holland, menjadi kata terpopuler tahun 2023. Apakah ada kata ataupun frasa dalam bahasa Indonesia yang paling populer dan layak dinobatkan sebagai 'Kata Tahun Ini'?
Di Indonesia, seperti dikutip dari laman Kemendikbud pada Sabtu (9/12/2023), diketahui bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), telah memilih kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan sebagai 'Kata Tahun Ini' (KTI) Tahun 2023.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menyebutkan kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan merupakan padanan dari artificial intelligence. Padanan istilah yang lebih dahulu populer adalah kecerdasan buatan.
"Namun, pakar bidang ilmu Teknologi Informasi dalam Sidang Komisi Istilah (SKI) Kedua Tahun 2021 bersepakat untuk menggunakan padanan kecerdasan artifisial karena mengikuti dokumen kebijakan nasional yang lebih dahulu muncul, yaitu Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020—2045," katanya di acara Taklimat Media: Kata Kita Tahun Ini dan Capaian Kinerja Badan Bahasa 2023, Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Dalam KBBI, kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan memiliki definisi, yakni ‘program komputer dalam meniru kecerdasan manusia, seperti mengambil keputusan, menyediakan dasar penalaran, dan karakteristik manusia lainnya’.
Sedangkan American Heritage Dictionary mendefinisikan kecerdasan artifisial dengan ‘kemampuan komputer atau mesin lainnya untuk menjalankan aktivitas yang lazimnya dianggap membutuhkan kecerdasan tertentu’.
Dijelaskan pula bahwa ada beberapa alasan kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan dipilih sebagai KTI 2023. Di antaranya adalah popularitas yang relatif tinggi, kebaruan, dan distribusi penggunaan di berbagai bidang.
Pada 2023, banyak perusahaan teknologi informasi yang meluncurkan produk berbasis kecerdasan artifisial untuk masyarakat. Salah satu yang menarik perhatian masyarakat adalah ChatGPT. ChatGPT merupakan program komputer yang dapat merespons pertanyaan dan menyediakan jawaban layaknya manusia.
Selain itu, berdasarkan pencarian Google untuk halaman berbahasa Indonesia selama setahun terakhir, “kecerdasan artifisial” atau “kecerdasan buatan” muncul dalam berbagai literatur digital. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kemunculan sebanyak 9.410 kali untuk kecerdasan artifisial dan 9.950.000 kali untuk kecerdasan buatan.
Menurut dia, empat lembaga Indonesia menandatangani kesepakatan dengan lembaga Singapura untuk berkolaborasi di bidang kecerdasan artifisial.
"Lembaga-lembaga Indonesia yang terlibat adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan (Korika), perusahaan pengembang alat kecerdasan artifisial, Glair.ai dan Datasaur.ai, yang keduanya didukung oleh perusahaan modal ventura GDP Venture," katanya.
Kesepakatan muncul setelah Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-10 dalam Sidang Umum UNESCO pada sesi pleno Sidang Umum Ke-42 di Paris pada 20 November. (zed)