Bisnis

Cari Aman, Sejumlah Tanker Balik Arah dari Laut Merah Setelah AS Gempur Yaman

Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris. Rudal Sea Viper ditembakkan di Laut Merah pada Rabu (10/1/2024) (dok. UK Ministry of Defence via AP)
Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris. Rudal Sea Viper ditembakkan di Laut Merah pada Rabu (10/1/2024) (dok. UK Ministry of Defence via AP)

LONDON – Sejumlah kapal tanker bermuatan minyak mengalihkan rute dari Laut Merah sejak serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke sejumlah target Houthi di Yaman. Mereka semakin takut perang di Gaza meningkatkan eskalasi ketegangan di kawasan.

Sejak November 2023, Houthi menunjukkan dukungan ke Hamas yang berperang melawan Israel, dengan menyerang kapal-kapal kargo yang melewati Laut Merah. Aksi Houthi yang berbasis di Yaman menimbulkan gangguan pada perdagangan internasional.

Kamis, AS dan Inggris memutuskan menyerang target Houthi di Yaman sebagai balasan atas aksi mereka di Laut Merah. Data pelayaran LSEG dan Kpler menunjukkan kapal tanker Toya, Diyyinah-I, Stolt Zulu, dan Navig8 Pride LHJ memilih berputar menghindari Laut Merah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Merujuk pelacakan pelayaran LSEG dan Kpler, kapal-kapal tanker itu memutar haluan pada Jumat (12/1/2024) antara pukul 03.00 dan 07.30 waktu setempat. Salah satu tanker, Toya berukuran sangat besar yang mampu membawa hingga 2 juta barel minyak.

Namun, saat memutar haluan menghindari Laut Merah, kapal tanker tersebut sedang tak bermuatan. Tiga kapal lainnya bermuatan minyak. Di sisi lain, harga minyak meningkat sekitar 3 persen per pukul 13.25 GMT, naik lagi setelah sebelumnya mengalami kenaikan.

Minyak jenis Brent diperdagangkan dengan harga di atas 80 dolar AS per barel. ‘’Ketakutan di pasar minyak, situasi di kawasan yang tak bisa diprediksi bisa semakin tak terkendali. Bisa menyebabkan suplai minyak turun,’’ kata analis lembaga riset ekonomi SEB, Bjarne Schieldrop.

Pada Jumat, grup perusahaan kapal tanker Denmark, Torm, memutuskan menunda semua transit melalui wilayah selatan Laut Merah. Bulan lalu, perusahaan tanker Belgia, Euronav menyatakan menghindari Laut Merah hingga ada notifikasi lebih jauh.

Seorang juru bicara Euronav, Jumat, menegaskan kebijakan sebulan lalu itu masih belum berubah. Combined Maritime Forces (CMF), kemitraan maritime multinasional yang diketuai AS mengingatkan semua kapal untuk menjauh dari Teluk Bab al-Mandab.

Peringatan ini disebarkan pula oleh INTERTANKO, semacam asosiasi kapal tanker, ke seluruh anggotanya. ‘’Masa ancaman bagi pelayaran kapal-kapal berlangsung dalam beberapa hari ke depan,’’ demikian pernyataan mereka.

Houthi menargetkan kapal-kapal komersial sejak November tahun lalu. Insiden serangan biasanya terkonsentrasi di Bab al-Mandab, arab barat daya Semenanjung Arabia. Selain tanker, kapal-kapal kargo beberapa pekan terakhir juga menghindari Laut Merah. (reuters/han)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image