Bisnis

Susah Payah CEO TikTok Yakinkan Senat AS: Senator, Saya Warga Singapura

CEO TikTok, Shou Zi Chew berbicara di forum TikTok Southeast Asia Impact forum 2023 di Jakarta, pada Kamis, 15 Juni 2023.  
CEO TikTok, Shou Zi Chew berbicara di forum TikTok Southeast Asia Impact forum 2023 di Jakarta, pada Kamis, 15 Juni 2023.

WASHINGTON – Sejumlah perusahaan media sosial diminta memberikan penjelasan mengenai konten yang membahayakan anak-anak di depan Senat AS pada Rabu (31/1/2024). Di antaranya TikTok, Meta, X, Snap, dan Discord.

Pembicaraan seru terjadi saat anggota Senat mempertanyakan mengenai hubungan aplikasi media sosial TikTok dengan Cina. Berulang kali senator Tom Cotton bertanya kepada CEO TikTok Shou Zi Chew mengenai kaitannya dengan Partai Komunis Cina.

Maklum saja TikTok dimiliki perusahaan Cina, ByteDance. Selama ini AS mencurigai aplikasi media sosial ini digunakan untuk kepentingan politik Cina. AS juga mencurigai perusahaan teknologi Cina lainnya yang dianggap bagian dari operasi mata-mata.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menjawab pertanyaan Senator Cotton dalam dengar pendapat yang berlangsung di Capitol Hill, Washington DC tersebut, menurut laporan BBC, Chew beberapa kali menegaskan dirinya warga negara Singapura.

Dalam beberapa menit tanya jawab antara Cotton dan Chew mengenai kewargangeraan Chew, paspor, dan apakah ia merupkan anggota Partai Komunis Cina, Chew menjawab dengan tegas,’’Senator, saya adalah warga negara Singapura.’’

Ia bertanya kepada Chew apakah pernah mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Cina. Ia menyampaikan catatan bahwa Chew pernah tinggal di Beijing. ‘’Senator, saya mengabdi pada negara saya di Singapura’’, kata Chew. Ia menegaskan tak pernah memiliki kewarganegaraan Cina.

Cotton, senator Partai Republik asal Arkansas menekan Chew untuk menyepakati pandangannya yakni bahwa insiden di lapangan Tiananmen pada 1989 bukan sekadar aksi protes seperti yang digambarkan Cina.

Chew juga diminta pandangan apakah mendukung AS yang menyatakan Pemerintah Cina melakukan genosida terhadap Uighur, komunitas Muslim minoritas di Xinjiang. Ia menegaskan,’’Siapapun yang peduli isu ini atau topik manapun bebas mengekspresikannya di TikTok.’’

Cotton belum puas, ia meminta komentar Chew mengenai ucapan Presiden AS Joe Biden setelah bertemu Presiden Cina Xi Jinping pada November 2023. ‘’Tahun lalu, Biden menyatakan Xi Jinping adalah diktator. Apakah Anda setuju dengan pernyataan Biden ini?’’ tanya Cotton.

Chew menyatakan dirinya adalah pengusaha, tak bisa berkomentar pada pernyataan pemimpin dunia. Cecaran kembali dilayangkan Cotton.’’Apakah Anda takut kehilangan pekerjaan jika berkomentar negatif pada CPP. Anda takut ditangkap atau hilang jika ke Cina?’’

Chew membantah pula perusahaannya pernah berbagi atau menerima permintaan untuk membagi data warga AS pengguna TikTok dengan Pemerintah Cina. Ini merupakan kemunculan kedua kalinya Chew di hadapan anggota parlemen AS kurang dari setahun.

Aplikasi berbagi video, TikTok populer di kalangan remaja dan orang dewasa AS. Selain Chew, hadir pula pimpinan perusahaan media sosial lainnya yaitu Mark Zuckerberg dari Meta, Evan Spiegel dari Snap, X diwakili Linda Yaccarino, dan Jason Citron dari Discord.

Selain soal isu politik Cina yang ditanyakan ke Chew, mereka diminta tanggung jawab atas beredarnya materi konten mengenai kekerasan seksual anak di platform mereka. Senat mengingatkan bisa ada amendemen hukum bahwa korban bisa menggugat platform mereka.

Saat giliran Zuckerberg, ia diminta memutar badannya dan menghadap sejumlah orang tua yang duduk di bagian belakang membentangkan plakat untuk anak-anak yang telah menjadi korban kekerasan seksual secara daring.

Ia menyampaikan penyesalan dengan apa yang terjadi pada anak-anak itu dan berjanji mencegah agar kejadian serupa tak menimpa anak-anak lainnya. Ted Cruz, senator Partai Republik asal Texas kembali mengaitkan TikTok dengan Cina.

Ia menuding Douyin, TikTok versi Cina menyajikan konten pendidikan dan yang menguntungkan kepada anak-anak Cina yang justru memberkan tetapi memuat konten negatif bagi anak-anak yang ada di Amerika.

‘’Jika Anda melihat konten TikTok di Cina, Anda mempromosikan video sains dan matematika bagi anak-anak, video pendidikan. Anda membatasi waktu bagi anak-anak untuk mengakses TikTok,’’ kata Cruz kepada Chew, seperti dilansir Straits Times, Kamis (1/2/2024).

Namun sebaliknya, kata Cruz, konten yang disajikan untuk anak-anak AS sangat berbeda. ‘’Di AS, Anda mempromosikan video mengenai melukai diri sendiri dan propaganda anti-Israel. Kenapa benar-benar sangat berbeda?’’ tanyanya.

Lalu Chew menjawab,’’Senator, itu tidak akurat.’’ Namun, Cruz tidak puas dengan jawaban Chew dan menginterupsinya dengan mengutip sebuah studi bahwa postingan politik yang dinilai sensitif oleh Cina di TikTok lebih sedikit daripada di Instagram milik Meta. Namun Chew kembali membantahnya. n han

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image