Militer

Personel Militer Asia Berseliweran di Booth Senjata Israel di Singapore Airshow

Black Eagles Angkatan Udara Korea Selatan tampil pada hari pertama Singapore Airshow di Singapura, Selasa, (20/2/2024).
Black Eagles Angkatan Udara Korea Selatan tampil pada hari pertama Singapore Airshow di Singapura, Selasa, (20/2/2024).

SINGAPURA – Industri pertahanan Israel unjuk kekuatan di Singapore Airshow pekan ini. Mereka kembali setelah pada November lalu absen pada acara yang sama di Dubai, Uni Emirat Arab, tak lama perang di Gaza berlangsung.

Kementerian Pertahanan Israel dan 11 perusahaan pertahanan ikut serta dalam pameran dirgantara dan pertahanan terbesar di Asia itu. Termasuk Israel Aerospace Industries (IAI), Rafael Advanced Defense Systems, dan Elbit Systems.

Baik IAI, Rafael, Elbit, serta Kementerian Pertahanan Israel menolak berkomentar mengenai perang yang dikobarkan Israel di Gaza. Operasi militer Israel di Gaza hingga kini telah menyebabkan 29 ribu lebih warga sipil kehilangan nyawa.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka juga menolak mengungkapkan mengenai performa senjata yang dibawa dalam pameran di Singapura itu.’’Kami tidak membicarakan senjata,’’ kata Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Elbit, Ziv Avni, seperti dilansir Reuters, Jumat (23/2/2024).

Ia menegaskan hal tersebut di sela penjelasan mengenai produk drone terbaru Elbit. Sebuah plakat menyebutkan drone ini bisa membawa amunisi untuk melindungi diri dan mampu melakukan serangan udara secara presisi.

Dua petinggi di industri pertahanan Israel mengungkapkan, perang di Gaza tidak mengurangi antusiasme pengunjung pameran di Singapura dan tak mengurangi minat pengunjung pada rudal, perangkat mata-mata, dan drone produk Israel.

Sekelompok laki-laki bersegeram militer, kebanyakan dari negara-negara Asia, terlihat berseliweran keluar masuk booth perusahaan pertahanan Israel yang ikut dalam pameran. Mereka melakukan serangkaian pembicaraan mengenai produk yang dipamerkan.

Israel mendapatkan kritik dan protes atas operasi militer mereka selama berbulan-bulan di Gaza. Mereka memulai serangan di Gaza menyusul serangan Hamas yang menyebabkan 1.200 warga Israel tewas dan 253 lainnya menjadi sandera pada 7 Oktober 2023.

Singapura tak mengizinkan adanya unjuk rasa dan pengumpulan massa mengenai situasi politik di negara lain. Namun, muncul kritik di platform daring yang memprotes keikutsertaan perusahaan pertahanan Israel di Singapore Airshow.

IAI, Rafael, dan Kementerian Pertahanan Israel tak merespons permintaan komentar mengenai adanya kritik secara daring atas keikutsertaan mereka di pameran industri pertahanan di Singapura tersebut. reuters/han

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image