Netanyahu: Perang Israel Dapat Dukungan Kuat AS

Mancanegara  
Perdana Menteri Israeli Benjamin Netanyahu (kedua kanan) memimpin rapat kabinet di  Kirya, Kementerian Pertahanan, Tel Aviv, Isreal, 17 December 2023.  
Perdana Menteri Israeli Benjamin Netanyahu (kedua kanan) memimpin rapat kabinet di Kirya, Kementerian Pertahanan, Tel Aviv, Isreal, 17 December 2023.

YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu konsisten menolak tegas tekanan agar mengakhiri perang di Gaza secara prematur. Sebab, menurut dia, AS memberikan dukungan luas pada sikap Israel.

‘’AS akan membantu kami untuk terus melakukannya hingga mencapai kemenangan penuh atas Hamas,’’ kata Netanyahu, Selasa (27/2/2024), merespons pernyataan Presiden AS Joe Biden mengenai situasi di Gaza.

Biden mengingatkan pemerintahan sayap kanan Israel yang dipimpin Netanyahu bisa kehilangan dukungan internasional seiring semakin bertambahnya kematian warga sipil yang menjadi korban serangan militer Israel.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ia menambahkan Israel telah setuju untuk menghentikan operasi militer di Gaza selama Ramadhan. Dalam program "Late Night with Seth Meyers," di NBC yang direkam pada Senin dan disiarkan Selasa, Biden membahas soal gencatan senjata.

‘’Pada prinsipnya sudah ada kesepakatan oleh Israel, mereka tak akan melakukan operasi militer selama Ramadhan, juga memberi kesempatan bagi kita agar semua sandera dibebaskan,’’ kata Biden.

Menurut Biden, gencatan senjata sementara akan memperbaiki hubungan Israel dengan negara tetangganya serta memulai proses agar warga Palestina memiliki negaranya sendiri. Negara Palestina merdeka.

Kondisi ini, kata dia, memberi peluang ke arah di mana negara-negara Arab bergerak ke sana juga. Misalnya, Arab Saudi siap mengakui Israel. Yordania, Mesir sudah. Ada enam negara lainnya. Saya bekerja dengan Qatar,’’ ungkapnya.

Pada Senin (26/2/2024), Biden menyampaikan harapannya gencatan senjata bisa berlangsung pada Senin mendatang, 4 Maret 2024. ‘’Terlalu banyak warga tak berdosa terbunuh dan Israel telah mengendurkan serangan di Rafah,’’ jelasnya.

Presiden AS Joe Biden berharap terjadi gencatan senjata di Gaza pada pekan depan. Saat ini terus berlangsung pembicaraan yang melibatkan semua pihak yang berkonflik dan mediator seperti Qatar dan AS.

‘’Saya berharap gencatan senjata terwujud pada 4 Maret,’’ kata Biden dalam kunjungan politik ke New York, Senin (26/2/2024) waktu setempat. Ia optimistis karena penasihat keamanan nasionalnya menyatakan hampir tercapai kesepakatan.

‘’Penasihat keamanan nasional saya mengatakan kita sudah dekat. Kita memang belum selesai tetapi sudah dekat. Harapan saya senin pekan depan aka nada gencatan senjat.’’ Pejabat AS menyatakan juru rundingnya berusaha keras mendorong adanya kesepakatan.

Yakni gencatan dengan pembebasan sandera oleg Hamas. Ia menyatakan, optimisme terus tumbuh dalam pertemuan antara Israel dengan Qatar. Dalam pernyataan publik, Israel dan Hamas terus saling menyalahkan atas belum tercapainya gencatan senjata.

Setelah bertemu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, pemimpin Hamas Ismail Haniyah menyatakan menghormati upaya mengakhiri peperangan. Ia menuding Israel terus melakukan aktivitas yang menghalangi gencatan senjata.

Israel terus menyerang Gaza.’’Kami tak akan membiarkan musuh memanfaatkan perundingan untuk menutupi aksi kejahatan mereka,’’ kata Haniyah. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim siap mencapai kesepakatan.

Terserah Hamas, kata dia, untuk menyingkirkan permintaan yang asalnya dari planet lain. ‘’Jelas kami menginginkan kesepakatan. Tergantung Hamas, ini benar-benar keputusan mereka. Mereka harus melihat kenyataan,’’ kataya kepada Fox News.

Kantor Emir Qatar mengungkapkan, Al Thani dan pemimpin Hamas membicarakan mediasi Qatar untuk segera mencapai gencatan senjata permanen di Gaza. Seorang sumber menyatakan, delegasi Israel telah terbang ke Qatar, mendirikan pusat operasional untuk perundingan.

Di sisi lain, Israel terus menyatakan tak akan mengakhiri perang hingga Hamas tercerabut sampai akar-akarnya. Sedangkan Hamas menegaskan pula, mereka tak akan membebaskan para sandera tanpa adanya kesepakatan dari Israel untuk mengakhiri perang.

‘’Kami berkomitmen penuh untuk menghapuskan Hamas dari muka bumi,’’ ungkap Menteri Ekonomi dan Industri Israel, Nir Bakat di sela pertemuan menteri WTO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Hamas pun tetap pada pendiriannya.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri, Senin, menyatakan kesepakatan gencatan senjata mensyaratkan diakhirinya agresi militer Israel, penarikan mundur dari wilayah pendudukan, memulangkan pengungsi, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pembangunan kembali Gaza.

Israel juga dalam tekanan sekutu dekatnya, AS untuk segera mencapai gencatan senjata, mengurungkan niatnya menggempur habis-habisan Rafah, kota yang ada di bagian selatan gaza. Namun, Netanyahu bersikukuh.

Ia mengatakan, serangan terhadap Rafah belum dihapus dari rencananya. Israel berencana untuk mengevakuasi warga sipil Gaza. Ditanya apakah serangan tetap dijalankan meski tanpa persetujuan Washington, Netanyahu menyampaikan jawaban tegasnya.

‘’Well, kami akan menjalankannya. Kami membuat keputusan sendiri, tentu saja. Kami akan melakukannya berdasarkan ide bahwa kami juga akan mengevakuasi warga sipil,’’ kata Netanyahu. reuters/han

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image