Berkat Janggut, Presiden AS Raih Banyak Suara

Sejarah Hari Ini  

Diplomasi.republika.co.id-- Kereta yang ditumpangi Abraham Lincoln berhenti sebentar di Westfield, New York. Kebetulan saat itu Lincoln sedang dalam perjalanan perdananya ke Washington, D.C. dengan kereta api.

Seperti yang tertera di abrahamlincolnonline.org, surat kabar-surat kabar mencatat insiden tersebut. Ada kisah menarik di balik insiden tanggal 16 Februari 1861.

Presiden ke-16 Amerika Serikat itu hendak menemui seorang pendukungnya. Sosok ini telah memberikan nasihat berharga kepada sang presiden.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Potret Abraham Lincoln, presiden ke-16 Amerika Serikat, dengan janggut khasnya (pixabay.com)
Potret Abraham Lincoln, presiden ke-16 Amerika Serikat, dengan janggut khasnya (pixabay.com)

Setibanya di stasiun kereta, Lincoln langsung memanggil satu nama. "Grace Bedell", sosok yang dipanggil Lincoln ke kerumunan. Secara pribadi, dia berterima kasih kepada anak berusia 11 tahun itu. Apa sebabnya?

Beberapa minggu sebelum terpilih sebagai presiden, Lincoln menerima surat dari Grace Bedell. Dalam surat itu, Bedell meminta Lincoln untuk menumbuhkan janggut agar membantunya terpilih. Lincoln pun menanggapi surat itu tanpa memberikan janji apa pun. Namun, sebulan kemudian dia membiarkan janggutnya terus tumbuh.

Ketika bertemu dengan Bedell, janggut sudah memenuhi wajah Lincoln. Sambil keduanya bersalaman, Lincoln menyatakan bahwa ia telah menuruti saran Bedell.

Bisa jadi berkat janggut, Lincoln meraih simpati dan dukungan masyarakat. Dia pun mendapat banyak suara dalam pemilu presiden. Bahkan, janggutnya ini menjadi ciri khas sang presiden. (rin)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image