Sejarah: Raja Maori Ini Berani Menolak Bertemu Pangeran William dan Kate

Sejarah Hari Ini  
Raja Maori Te Arikinui Tūheitia Paki saat baru dilantik 2006 (teara.govt.nz)
Raja Maori Te Arikinui Tūheitia Paki saat baru dilantik 2006 (teara.govt.nz)

DIPLOMASI REPUBLIKA -- Raja Maori Tuheitia merasa tersinggung. Pemimpin kerajaan di Selandia Baru ini bahkan berani menolak bertemu pasangan Kerajaan Inggris, Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, yang berkunjung ke Selandia Baru.

Penolakan itu disampaikan 4 Maret 2014. Sedangkan kunjungan William dan Kate dijadwalkan pada April 2014 dan berlangsung selama sembilan hari.

Raja Tuheitia mengaku tersinggung karena hanya diberi waktu 90 menit untuk bertemu pasangan bangsawan Inggris itu. Penolakan itu dilaporkan berbagai media, termasuk media Inggris.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun, kemarahan sang raja tidak ditujukan kepada William dan Kate. Kemarahannya diarahkan kepada "birokrat tak berwajah" yang mengatur pertemuan mereka. Raja Tuheitia juga merasa tidak pernah diajak berunding tentang rencana pertemuan itu.

"Raja tidak pernah ditanyai apapun. Ia hanya diberitahu begitu saja," kata pernyataan Kerajaan Maori yang dikutip the Guardian, 4 Maret 2014.

Sang raja ingin memberikan penghormatan kepada William dan Kate. Sedangkan 90 menit tidaklah cukup untuk itu.

"Raja ingin memberikan segala yang terbaik untuk pasangan ini, sebagai cermian status mereka. (Namun) ia dihalangi untuk berbuat itu," kata pernyataan Kerajaan Maori.

Raja Tuheitia memiliki nama lengkap Te Arikinui Tūheitia Paki dan kini tinggal di Tūrangawaewae. Ia naik takhta pada 2006, ketika ibunya mangkat. Kerajaan Maori dimulai pada 1858 dan Tuheitia adalah raja ke tujuh.

Setelah menolak bertemu Pangeran William dan Kate Middleton pada 2014, Raja Tuheitia (kiri) menerima kedatangan Pangeran Charles, ayah William, pada November 2015. (David Rowland/EPA-EFE)
Setelah menolak bertemu Pangeran William dan Kate Middleton pada 2014, Raja Tuheitia (kiri) menerima kedatangan Pangeran Charles, ayah William, pada November 2015. (David Rowland/EPA-EFE)

Selandia Baru adalah salah satu negara dengan sistem monarki konstitusional. Kerajaan Maori hanya bersifat seremonial. Kepala pemerintahannya dipimpin perdana menteri.

Hingga kini, Selandia Baru masih menjadi bagian dari persemakmuran Inggris. Maka kepala negara tetaplah Ratu Elizabeth II yang perpanjangan kekuasaannya ada di tangan Gubernur Jenderal. (yen)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image