Sejarah Hari Ini

Sejarah: Cassius Marcellus Clay Ganti Nama Jadi Muhammad Ali

Ali dan pelatihnya, Joe E Martin, pada 1960 (the Courier-Journal/Wikimedia)
Ali dan pelatihnya, Joe E Martin, pada 1960 (the Courier-Journal/Wikimedia)

DIPLOMASI REPUBLIKA -- Cassius Marcellus Clay Jr. resmi berganti nama menjadi Muhammad Ali. Petinju legendaris ini dikenal juga sebagai aktivis sosial dan filantropis, Pencaoaiannya di ring tinju membuat ia dijuluki the Greatest.

Cassius Marcellus Clay Jr. lahir 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS). Laman Britannica menuliskan, setelah memeluk agama Islam, Clay resmi mengganti namanya menjadi Muhammad Ali pada 6 Maret 1964.

Tak semua orang bisa menerima pergantian nama Ali. Biography menyebutkan, New York Times termasuk salah satu media yang enggan menggunakan nama baru sang petinju.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ali --atau Clay kecil-- memulai karirnya sebagai petinju amatir pada usia 12 tahun. Sepanjang karirnya, Ali meraih 56 kemenangan, lima kekalahan, dan 37 knockout.

Ali adalah petinju pertama yang memenangkan kejuaraan kelas berat dalam tiga pertandingan berbeda. Ia juga berhasil mempertahankan 19 gelar.

Pada 1999, Ali didaulat sebagai Sportsman of the Century oleh Sports Illustrated. Berikutnya, BBC mengganjarnya dengan gelar Sports Personality of the Century. Keduanya mengakui Ali sebagai olahragawan terhebat abad 20.

Ali pernah menolak kewajiban militer pada 1967. Gelar dunianya dicabut dan ia dilarang bertanding selama 3,5 tahun atas perintah pengadilan. Ia kembali ke ring tinju pada 1970-an dan meraih sejumlah kemenangan.

Ali dikenal tak segan-segan berbicara sesumbar, untuk menggetarkan nyali lawan. Salah satu kutipannya yang terkenal diucapkan Ali kepada para wartawan, bahwa ia "bisa melayang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah" saat di dalam ring tinju.

Poster pertandingan Muhammad Ali (Cassius Clay) pada 1961 (Wikimedia)
Poster pertandingan Muhammad Ali (Cassius Clay) pada 1961 (Wikimedia)

Sang legenda tinju ini pensiun dari ring tinju pada 1981. Saat itu, Ali berusia 39 tahun. Sang petinju kemudian didiagnosis menderita Parkinson's pada 1984. Sejak saat itu, ia fokus pada kegiatan amal. Aktivitasnya ini membuat Ali diganjar Presidential Medal of Freedom pada 2005. Medali kehormatan itu dikalungkan oleh Presiden AS George W Bush.

Presiden AS George W Bush (kanan) memeluk Muhammad Ali usai pemberian Presidential Medal of Freedom di Gedung Putih, 2005. (Gedung Putih/Wikimedia)
Presiden AS George W Bush (kanan) memeluk Muhammad Ali usai pemberian Presidential Medal of Freedom di Gedung Putih, 2005. (Gedung Putih/Wikimedia)

Ali pernah menikah empat kali dan memiliki sembilan anak. Salah satu putrinya, Laila Ali, mengikuti jejak ayahnya. Ya, Laila menjadi petinju perempuan.

Pada 3 Juni 2016, Ali berpulang. Prosesi pemakaman itu bahkan sudah direncanakan Ali sendiri bersama orang terdekatnya, sejak tujuh tahun sebelumnya.

Jenazahnya dishalatkan di Freedom Hall di Kentucky Exposition Center pada 9 Juni 2016. Pengusung jenazahnya antara lain Mike Tyson, Larry Holmes, George Foreman dan Will Smith. Prosesi pemakaman Ali ditonton sekitar 1 milar orang di seluruh dunia. (yen)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image