Kabar Diplomasi

Tingkatkan Literasi Politik, Mahasiswa Indonesia di Kanada Gelar Diskusi

Dok. Permika 
Dok. Permika

DIPLOMASI REPUBLIKA, MONTREAL -- Persatuan Mahasiswa Indonesia di Kanada (Permika) menggelar kegiatan serial diskusi di Kota Montreal, Kanada. Diskusi pada Jumat (14/10/2022) lalu mengangkat tema “Kontestasi Politik Identitas di Indonesia; antara Peluang dan Tantangan.”

Kegiatan ini diselenggarakan secara hibrida, melalui media Zoom dan luring yang berlokasi di Kota Montreal. Hadir sebagai pembicara, Yon Machmudi, Ph.D, Kaprodi Pascasarjana Kajian Timur Tengah (KTT) Universitas Indonesia (UI) sekaligus direktur eksekutif Inisiasi Moderasi Indonesia, yang saat itu sedang berada di Kota Montreal.

Dalam paparannya, Yon Machmudi mengingatkan, "Tidak selamanya politik identitas itu bersifat negatif atau destruktif. Politik identitas merupakan salah satu realitas yang ada di Indonesia, yang keberadaannya tidak dapat ditolak oleh siapapun."

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Politik identitas harus dikelola dengan baik, sehingga tidak menghambat laju pertumbuhan demokrasi di Indonesia,” paparnya.

Namun sayangnya, politik identitas yang terjadi di Indonesia selama ini cenderung melampaui batas dan digunakan sebagai alat kepentingan politik praktis sehingga terlepas nilai-nilai demokratis. Padahal, menurut Yon, sejak lahir kita telah memiliki identitas. Identitas itu kemudian terus berkembang dan berkumpul menjadi satu kemudian membentuk identitas baru yang lebih kuat dan besar. Identitas adalah penanda keragaman, sehingga identitas yang beragam tersebut harus dikelola, bukan sebaliknya dimonopoli oleh pihak tertentu.

Yon kembali mengingatkan bahwa politik identitas harus digunakan dalam ruang dan konteks yang tepat dan positif. “Sudah saatnya perpolitikan di Indonesia diarahkan pada tujuan-tujuan demokratis yang sesungguhnya, bukan sebaliknya memanipulasi demokrasi demi meraup keuntungan politik golongan," ujarnya.

Maka dalam menjaga ruang kondusifitas politik di Indonesia dibutuhkan upaya moderasi politik. Politik yang dominatif dan hegemonik merupakan potret politik yang tidak baik dan tidak sehat. Kontestasi politik harus senantiasa dinamis dan berimbang sehingga lahirlah suatu keteraturan politik.

Sementara itu, menciptakan keteraturan politik dibutuhkan suatu pengetahuan atau literasi politik yang cukup bagi masyarakat Indonesia. Wawasan berpolitik (melek politik) menjadi kunci dalam dinamika perpolitikan di Indonesia. Sehingga masyarakat tidak dapat dengan mudah dimanfaatkan suaranya demi mendukung kelompok tertentu.

Dok. Permika 
Dok. Permika

Menurut salah satu penyelenggara, MK Ridwan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini ialah untuk meningkatkan literasi politik bagi kaum muda. Selama ini, muda-mudi di Indonesia cenderung apatis terhadap perpolitikan di Indonesia.

Akibatnya, kata mahasiswa pascasarjana untuk Master of Islamic Studies di McGill University ini, muda-mudi Indonesia menjauh dari realitas politik. Pada akhirnya, posisi mereka juga akan rentan menjadi target bagi praktik penyalahgunaan politik identitas di Indonesia. Diselenggarakannya diskusi ini harapannya dapat membekali muda-mudi untuk menghadapi kondisi perpolitikan di Indonesia, khususnya menjelang pemilu 2024. (yen)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image