Maroko Selektif Terima Bantuan Asing
DIPLOMASI REPUBLIKA, MARRAKECH – Pemerintah Maroko menuai kritik atas keputusannya hanya menerima tawaran bantuan secara terbatas untuk penyelamatan korban gempa. Maroko diguncang gempa berkekuatan 6,8 magnitude, Jumat (8/9/2023) malam, yang menyebabkan sekitar 2.800 orang meninggal.
Kementerian Dalam Negeri Maroko, Ahad, menjelaskan keputusan itu merujuk pada asesmen yang akurat mengenai kebutuhan di lapangan. Ini bukan berarti menolak tawaran bantuan asing. ‘’Koordinasi yang buruk dalam mengelola bantuan justru akan kontraproduktif.’’
Abdelmalek Alaoui, presiden Moroccan Institute of Strategic Intelligence, kepada Aljazirah meyakini tidak ada soal isu geopolitik di balik keputusan Maroko selektif atau pilih-pilih menerima bantuan pascagempa besar itu.
Pertanyaan mengenai bagaimana saluran bantuan internasional menjadi inti pembicaraan sejak hari pertama kejadian gempa. ’’Kami menekankan, jika Anda mendapatkan terlalu banyak banyak dan tak terorganisasi dengan baik, akan macet,’’ kata Alaoui.
Apalagi, ia menambahkan, wilayah paling parah terdampak gempa pada Jumat malam itu adalah daerah pedesaan di pegunungan. Maroko menyambut semua tawaran bantuan, tetapi mesti terorganisasi dengan baik dan berjalan dengan cara yang tepat pula.
‘’Anda hanya memiliki satu jalan, saat ini antrean panjang logistik diupayakan mencapai lokasi terdampak. Anda harus bisa menjamin bantuan ini tidak malah membuat masalah di atas masalah yang sudah ada,’’ kata Alaoui.
Banyak orang menyarankan bagaimana Maroko bisa melakukannya lebih baik serta menerima saja bantuan yang ditawarkan banyak negara. Namun, saya akan mengatakan, "Maroko tidak menolak bantuan, tetapi mencoba membuat saluran bantuan dengan cara terbaik.’’
Abdelhakim Moustaid, direktur Kesehatan Regioal di Ouirgane, sebelah selatan Marrakech, menuturkan, upaya penyelamatan merupakan operasi yang kompleks. ‘’Perlu diingat, ini gempa 6,8 magnitude di wilayah pegunungan yang sangat sulit,’’ ujarnya.
Bersama angkatan bersenjata, pihaknya mengoordinasikan operasi penyelamatan dan membawa korban terluka melalui jalur udara ke rumah sakit.
Tim pencarian dan penyelamatan dari Inggris, Qatar, Spanyol, dan ... (halaman berikutnya)