Pemakaman Bos Mafia Italia Digelar Tertutup Guna Hindari Amuk Massa
DIPLOMASI REPUBLIKA, CASTELVETRANO – Bos mafia Italia, Matteo Messina Denaro, dimakamkan di tanah kelahirannya, Sisilia, Italia, pada Rabu (27/9/2023). Hanya anggota keluarga yang diizinkan menghadiri pemakamannya.
Peti mati yang berisi Denaro dibawa sepanjang malam melewati setengah Italia. Polisi mengawal peti mati Denaro. Perjalanan menuju permakaman pun dengan menghindari area berpenduduk. Hal ini guna mencegah aksi demonstrasi atau kemarahan publik terhadap Denaro. Suatu kali, bos mafia yang disebut paling kejam itu mengeklaim telah membunuh orang dalam jumlah yang bisa memenuhi permakaman.
Denaro tertangkap pada Januari lalu setelah selama tiga dekade dalam pelarian. Ia meninggal pada Senin (25/9/2023) karena kanker yang dideritanya. Ia mengembuskan napas terakhir di sebuah rumah sakit Italia tengah.
Pada Rabu (27/9/2023) setelah fajar, mobil jenazah tiba di Castelvetrano, barat daya Sisilia dan memasuki permakaman melalui gerbang samping. Tujuh orang berjalan di belakang mobil jenazah, satu di antaranya membawa seikat bunga berwarna kuning.
Tiga mobil berisi anggota keluarga terdekat, memasuki permakaman sebelum polisi menutup pintu masuknya. Langkah polisi tersebut untuk mencegah jurnalis ikut memasuki permakaman. Tak ada prosesi keagamaan dalam pemakaman Denaro.
‘’Di antara yang hadir di pemakaman sang mafia, adalah anak perempuannya bernama Lorenza Alagna, yang hanya bertemu saat penangkapan ayahnya,’’ demikian laporan Reuters. Dua saudara perempuan dan dua saudara laki-laki Denaro juga berada di sana.
Messina Denaro (61 tahun) dinyatakan bersalah melakukan serangkaian kejahatan. Termasuk membantu dalam merencanakan pembunuhan pada 1992 terhadap jaksa antimafia, Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino. Peristiwa tersebut menggemparkan Italia kala itu.
Tak hanya itu, pihak berwenang Italia melakukan pemberangusan kelompok mafia di Sisilia. Denaro juga bertanggung jawab atas pengeboman di Roma, Florence, dan Milan pada 1993 yang menewaskan 10 orang.
Denaro pun membantu mengorganisasi penculikan terhadap Giuseppe Di Matteo (12), untuk menekan ayahnya memberikan bukti-bukti yang memberatkan mafia. Dua tahun, anak laki-laki itu di tangan mafia kemudian dibunuh.
Wali Kota Castelvetrano, Enzo Alfano, mengkritik keras Denaro, yang menyatakan Denaro telah meruntuhkan reputasi kota yang dipimpinnya serta membuat ekonomi lokal terganggu. ‘’Butuh berpuluh tahun hingga akhirnya berakhir,’’ katanya. (fer/reuters)