Serba Indonesia

Aceh Sumbang Ratusan Kosakata untuk KBBI

KBBI (Kemendikbud)
KBBI (Kemendikbud)

DIPLOMASI REPUBLIKA, BANDA ACEH -- Balai Bahasa Provinsi Aceh menyatakan bahwa tahun ini ada ratusan kosakata dalam bahasa Aceh yang berpeluang untuk masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dari 646 kosakata, terpilih 345 kosakata bahasa daerah ini yang kemungkinan diterima.

Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi Aceh, Zulfahmirda Matondang, mengatakan ratusan kosakata tersebut terlebih dahulu dibahas dalam sidang komisi daerah.

"Tahun ini ada sekitar 345 kosakata bahasa Aceh yang berpotensi diterima dalam KBBI dari 646 kosakata yang dibahas dalam sidang komisi bahasa daerah oleh Balai Bahasa Aceh," katanya di Kota Banda Aceh, Jumat (13/10/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dia mengatakan, sebanyak 301 kosakata bahasa Aceh lainnya tidak dapat diusulkan untuk dimasukkan ke KBBI. Kosakata tersebut dinilai belum memenuhi kriteria pengusulan pemasukan kosakata bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia.

Sebelumnya, Balai Bahasa Provinsi Aceh melaksanakan Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD) pada 3-6 Oktober 2023. Tujuan sidang ini adalah untuk memverifikasi kosakata bahasa daerah yang dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Sidang tersebut dilaksanakan tim redaksi KBBI dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa beserta penutur bahasa Aceh.

(dok. Balai Bahasa Provinsi Aceh)
(dok. Balai Bahasa Provinsi Aceh)

Zulfahmirda memberikan beberapa contoh kosakata bahasa Aceh yang diusulkan, seperti boinan (kekayaan berupa aset tidak bergerak) dan seungeu /sĕ.ngĕ/ (menggado dengan jumlah sedikit).

Kosakata bahasa Aceh lainnya yang diusulkan masuk ke KBBI, yakni silik (mencolek dan mengusapkan sesuatu seperti mengoleskan kapur pada daun sirih), seumapa /sĕ.ma.pa/ (berbalas pantun yang ditampilkan saat perkawinan, penyambutan pejabat negara, dan acara resmi lainnya), serta jampok (suka memuji diri sendiri).

Dia juga menjelaskan bahwa ada persyaratan kosakata bahasa daerah agar dapat diusulkan masuk ke KBBI. Di antaranya, memiliki keunikan dan memiliki konsep yang belum ditemukan dalam bahasa Indonesia atau belum dimuat dalam KBBI.

"Selanjutnya, eufonik (kosakata enak didengar atau mudah dihafalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia), kerap digunakan, dan berkonotasi positif," katanya, seperti ditulis Republika.

Provinsi Aceh sudah mengusulkan banyak kosakata bahasa daerahnya ke dalam bahasa Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, ada 141 kosakata bahasa Aceh, 176 kosakata bahasa Gayo, dan 50 kosakata bahasa Alas yang telah ada di KBBI. Jumlah ini hanya bersifat sementara karena dapat bertambah lewat pembaruan pada masa mendatang. (rin)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image