Serba Indonesia

Legenda Eyang Jigang Joyo dan Ritual Ulur-ulur

Ritual Ulur-ulur di Telaga Buret, Tulungagung, (dok: diskominfo Tulungagung)
Ritual Ulur-ulur di Telaga Buret, Tulungagung, (dok: diskominfo Tulungagung)

DIPLOMASI REPUBLIKA-- Ritual Ulur-ulur yang dilaksanakan di Telaga Buret di Desa Sawo Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur, memiliki kaitan erat dengan cerita rakyat. Salah satunya seperti yang dituturkan oleh Luqman Hakim, peneliti tradisi lisan mengenai kisah Eyang Jigang Joyo, tokoh yang disakralkan dalam ritual ulur-ulur.

Berdasarkan legenda yang berkembang di masyarakat, Jigang Joyo merupakan seseorang yang berilmu dari Mataram. Ada kisah lain yang mengungkapkan bahwa dia merupakan keturunan bangsawan.

Dengan pasukan berkuda, ia pergi ke timur. Di tengah perjalanan, dia dan pasukannya menemukan seorang bayi yang sedang menangis. Karena merasa iba, mereka lalu membawa sang bayi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saat tiba di wilayah yang kini disebut dengan Buret, sang bayi kembali menangis karena kehausan. Setelah berdoa, Jigang Joyo sebagai pemimpin pasukan, akhirnya menggali tanah. Tiba-tiba dari situlah muncul air yang terus membesar dan membentuk Telaga Buret. Sebelum meninggalkan telaga, Jigang Joyo berpesan kepada penduduk sekitar untuk terus menjaga dan merawat telaga tersebut.

Hingga saat ini, masyarakat sekitar percaya bahwa Eyang Jigang Joyo masih menghuni Telaga Buret. Oleh karena itu, tidak ada orang yang berani merusak Telaga Buret.

Menurut Luqman, cerita tentang kualat dan mistis juga masih bisa dengan mudah didapatkan dari masyarakat sekitar. Di bibir telaga bahkan terdapat petilasan Eyang Jigang Joyo yang masih sering dikunjungi orang dari berbagai wilayah, serta menjadi lokasi ritual Ulur-ulur.

Setiap tahun, berdasarkan penanggalan Jawa, terutama pada bulan selo, hari Jumat Legi, Kasepuhan Sendang Tirto Mulyo melakukan ritual adat Ulur-ulur. Kasepuhan tersebut merupakan paguyuban yang terdiri atas perwakilan sesepuh masyarakat di beberapa desa setempat, yang selama ini mendapat manfaat atas keberadaan Telaga Buret, terutama untuk pengairan lahan pertanian mereka. (rin)

Berita Terkait

Image

Kebangkitan Rendo dari 'Mati Suri'

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image