Bolivia Putuskan Hubungan, Kolombia dan Cile Pulangkan Dubes dari Israel

Kabar Diplomasi  
Presiden Bolivia, Luis Arce (AP/Marco Ugarte)
Presiden Bolivia, Luis Arce (AP/Marco Ugarte)

DIPLOMASI REPUBLIKA, LA PAZ – Serangan Israel terhadap Gaza menuai respons keras dari berbagai negara. Bolivia, memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sedangkan negara tetangga Amerika Latin lainnya, Kolombia dan Cile, memanggil pulang dubesnya untuk berkonsultasi.

Tiga negara tersebut mengecam serangan Israel terhadap Gaza dan kematian ribuan warga Gaza. Bolivia menjadi negara pertama di dunia yang secara aktif memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena serangan terhadap Gaza.

‘’Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk penolakan dan kecaman serangan agresif dan tak pantas oleh militer Israel terhadap Jalur Gaza,’’ kata Wakil Menlu Bolivia Freddy Mamani dalam konferensi pers, Selasa (31/10/2023) malam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ia menambahkan, Bolivia meminta diakhirinya serangan terhadap Gaza yang hingga kini menyebabkan ribuan orang kehilangan nyawa dan memaksa warga Palestina mengungsi.

Bolivia pernah melakukan kebijakan serupa pada 2009 di bawah pemerintahan Presiden Evo Morales, yang berhaluan kiri dengan alasan sama, menentang aksi Israel di Gaza. Pada 2020, pemerintahan interim sayap kanan Presiden Jeanine Anez memulihkan hubungan itu.

‘’Kami menolak kejahatan perang terjadi di Gaza. Kami mendukung inisiatif internasional untuk menjamin masuknya bantuan kemanusiaan sesuai hukum internasional,’’ kata Presiden Bolivia Luis Arce di akun media sosialnya, Senin (30/10/2023).

Pada Rabu (1/11/2023), seperti dilansir Aljazirah, Israel menuding Bolivia menyerah pada terorisme dan rezim ayatollah di Iran. Kemenlu Israel juga tak terlalu memikirkan keputusan Bolivia sebab hubungan dua negara ini tak terlalu dekat sejak Luis Arce menjadi presiden.

Sedangkan Hamas menyambut hangat keputusan Bolivia memutuskan hubungan dengan Israel. Mereka juga mendesak negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv memilih langkah senada dengan Bolivia.

Bolivia, Kolombia, dan Cile menyeru adanya gencatan senjata. Bolivia dan Cile juga mendesak adanya koridor yang memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir ke Gaza. Mereka menegaskan Israel melanggar hukum internasional.

Presiden Kolombia Gustavo Petro menyebut ‘’Serangan Israel itu sebagai pembantaian terhadap rakyat Palestina,’’ yang di-posting di akun media sosial X. Brasil dan Meksiko juga mendesak adanya gencatan senjata.

‘’Apa yang kita hadapi sekarang adalah ketidakwarasan perdana menteri Israel yang mengenyahkan Gaza,’’ ujar Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Jumat lalu. Secara historis, negara Amerika Latin di bawah pemerintahan yang berhaluan kiri selalu bersimpati pada Palestina.

Sedangkan negara-negara yang pemerintahannya dikuasai kelompok sayap kanan, lebih cenderung mengikuti jejak Amerika Serikat, bersekutu dengan Israel.

Menulis di akun X-nya, Presiden Cile, Gabriel Boric, menuding Israel melanggar hukum internasional dan menjatuhkan hukuman kolektif kepada warga Gaza. Seiring dengan itu, ia memanggil pulang dubesnya untuk Israel, Jorge Carvajal. (fer/reuters)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image