Kabar Diplomasi

Ini Komitmen Swedia Saat 24 Dubes OKI Nyatakan Dukung Palestina

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström (tengah) bersama pada diplomat senior negara anggota OKI, Kamis (9/11/2023).  (Dok. Magnus Liljegren/Kemenlu Swedia)
Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström (tengah) bersama pada diplomat senior negara anggota OKI, Kamis (9/11/2023). (Dok. Magnus Liljegren/Kemenlu Swedia)

DIPLOMASI REPUBLIKA, STOCKHOLM – Perwakilan diplomatik Indonesia dan 23 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berkedudukan di Stockholm hadir dalam dialog yang digelar Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia Tobias Billström, Kamis (9/11/2023). Para dubes dan kepala perwakilan OKI ini menyampaikan sikap mendukung penuh Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Swedia Kamapradipta Isnomo menyampaikan sikap Indonesia. Ia menekankan kembali kecaman Indonesia atas tindak kekerasan Israel terhadap penduduk dan sarana sipil, khususnya rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

”Indonesia juga mengecam jatuhnya korban lebih dari 40 wartawan yang meliput di Jalur Gaza,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Sabtu (11/11/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dubes Kamapradipta juga mendorong Swedia untuk melanjutkan pemberian bantuan pembangunan internasional kepada Palestina. ”Penangguhan atau penghenHan bantuan kerja sama pembangunan jangka panjang untuk PalesHna dapat menjadi preseden buruk dan dapat menjadi bagian dari collective punishment (hukuman koletif) terhadap Palestina dalam konteks bantuan internasional,” ujarnya.

Para dubes dan kepala perwakilan anggota OKI yang hadir menyampaikan, agresi militer Israel merupakan pelanggaran norma, nilai dan hukum HAM, serta humaniter internasional. Aksi Israel itu dinilai tidak sejalan dengan Piagam PBB maupun konvensi internasional yang selama ini menjadi rujukan seluruh negara anggota PBB.

Lebih lanjut, perwakilan anggota OKI ini mendorong Swedia untuk mendesak Israel agar melakukan gencatan senjata dan penghenHan serangan militer. Israel juga diharapkan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional serta tetap konsisten untuk mendukung solusi dua negara. Solusi dua negara memungkinkan Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan secara damai berdasarkan pembagian wilayah pada 1967.

Komitmen Swedia untuk Gaza

Dalam dialog ini, Menlu Billstrom menekankan komitmen Swedia dalam bentuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menyampaikan, Swedia berkomitmen bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza senilai SEK 210 juta (lebih dari Rp 300 miliar). Negaranya juga akan mengupayakan gencatan senjata dan pemberian akses kemanusiaan bersama negara anggota Uni Eropa lainnya.

Pada kesempatan ini, ia juga berdiskusi mengenai sejumlah topik, termasuk Islamofobia, anti-Semit, dan pembakaran Alquran. “Kami mengadakan pertemuan yang bermanfaat dan konstuktif,” katanya. “Para dubes negara anggota OKI memiliki peran penting dalam menjelaskan kebijakan kami kepada pemerintahan masing, dan saya amat berharap untuk melanjutkan dialog yang terbuka dan konstuktif ini.”

Suasana dialog 24 diplomat senior negara anggota OKI dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia Tobias Billström.  (Dok. Magnus Liljegren/Kemenlu Swedia)
Suasana dialog 24 diplomat senior negara anggota OKI dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia Tobias Billström. (Dok. Magnus Liljegren/Kemenlu Swedia)

Swedia adalah negara anggota Uni Eropa pertama yang secara resmi telah membuka hubungan diplomatik dengan Palestina, yaitu 30 Oktober 2014. Melalui Swedish

International Development Agency (SIDA), Swedia adalah salah satu kontributor bantuan pembangunan terbesar di Uni Eropa, melalui program tematis seperti demokrasi, kesetaraan gender, HAM, lingkungan hidup serta pembangunan ekonomi inklusif. (ost)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image