Istilah 'Iftar' Diakui UNESCO Jadi Warisan Budaya Dunia

Mancanegara  
Sejumlah orang menghadiri buka puasa di depan gedung Markthal (Market Hall) pada bulan puasa Ramadhan di Rotterdam, Belanda, Kamis (13/4/2023). (dok. EPA-EFE/ROBIN UTRECHT)
Sejumlah orang menghadiri buka puasa di depan gedung Markthal (Market Hall) pada bulan puasa Ramadhan di Rotterdam, Belanda, Kamis (13/4/2023). (dok. EPA-EFE/ROBIN UTRECHT)

DIPLOMASI REPUBLIKA, BOTSWANA-- Tradisi buka puasa (bukber) atau iftar telah diakui oleh UNESCO, Rabu (6/12/2023), sebagai warisan budaya. Iftar tercatat pada Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.

Selain Iftar, buka puasa juga disebut Eftari atau Iftor di negara-negara yang mempraktikkannya. Kegiatan yang lazim dilaksanakan setiap bulan Ramadhan ini menjadi tradisi khas di banyak negara, terutama yang didiami umat Islam.

Waktu berbuka puasa yang ditandai dengan azan magrib menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Tidak hanya mempertemukan dengan menu hidangan khas Ramadhan, tetapi juga menjadi ajang silaturahim antara keluarga, tetangga, dan masyarakat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Bagi komunitas, hal ini sering kali dilakukan dalam bentuk pertemuan atau jamuan makan, memperkuat ikatan keluarga dan komunitas, serta mendorong kegiatan amal, solidaritas, dan pertukaran sosial," tulis pernyataan di laman UNESCO, yang dikutip pada Jumat (8/12/2023).

Badan khusus PBB ini menyatakan, dalam kegiatan iftar, ada transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan, yang biasanya diturunkan dalam keluarga yang berbentuk instruksi lisan, observasi, dan partisipasi. Kalangan anak-anak serta remaja kerap dipercayakan untuk membantu dalam menyiapkan komponen makanan tradisional. Dalam proses ini, orang tua juga menularkan pengetahuan tentang manfaat puasa serta nilai-nilai sosial dan fungsi buka puasa.

Bahkan, kegiatan buka puasa sering kali didukung oleh lembaga pemerintah, LSM, dan badan amal, serta disiarkan melalui televisi, radio, pers, dan media sosial. Adapun empat negara yang terlibat dalam pengajuan buka puasa atau iftar ke UNESCO, yaitu Iran, Turki, Uzbekistan, dan Azerbaijan. (zed)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image