Mancanegara

Uni Eropa Putus Asa? Netanyahu tak Mau Dengar Masukan Siapa Pun

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell

BRUSSELS – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengkritik keras sikap tak peduli Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu dianggap tak mempedulikan desakan dari seluruh dunia agar bertindak lebih dalam melindungi warga sipil.

Operasi militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga Februari 2024 menyebabkan 28 ribu warga sipil Gaza meninggal dunia. Korban jiwa ini tak membuat Israel menyurutkan serangan tetapi justru terus melanjutkannya.

‘’Semua orang pergi ke Tel Aviv, memohon, tolong jangan lakukan itu, lindungi warga sipil, jangan membunuh terlalu banyak. Berapa jumlah yang terlalu banyak itu? Apa standarny? Netanyahu tak mendengar siapapun,’’ kata Borrell marah dan emosional, Senin (12/2/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ia menambahkan, Netanyahu mendorong evakuasi warga Palestina dari Rafah, Gaza, tempat yang kini menjadi pusat pengungsian warga Gaza. Bagaimana ini bisa dilakukan? ‘’Mereka akan mengevakuasi? Ke mana? Ke bulan? Ke mana mereka akan mengevakuasi warga Gaza? tanyanya.

Borrell menyeru AS memutus pasokan senjata ke Israel. Sebab, kini semakin banyak warga sipil kehilangan nyawa akibat serangan militer Israel ke Gaza. Ia merujuk pernyataan Presiden AS Joe Biden yang pekan lalu menyatakan, serangan Israel ke Gaza sudah berlebihan.

Para pejabat AS dan Barat berulang kali mengungkapkan terlalu banyak warga sipil meninggal di Gaza karena operasi militer Israel.

‘’Jika Anda meyakini terlalu banyak orang sudah kehilangan nyawa, mungkin Anda sebaiknya memasok lebih sedikit senjata untuk mencegah lebih banyak orang terbunuh,’’ kata Borrell setelah pertemuan para menteri UE di Brussels, Belgia.

Borrell melanjutkan,’’Jika komunitas internasional meyakini bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah pembantaian, banyak orang yang terbunuh, mungkin kita sudah saatnya berpikir harus bertindak ketat soal senjata.’’

AS merupakan negara pemasok senjata terpenting bagi Israel. Setiap tahun mereka memberikan bantuan militer 3,8 miliar dolar AS, mencakup pesawat-pesawat tempur hingga bom berkekuatan tinggi. Hingga kini AS belum berpikiran memangkas bantuan itu.

Ditanya mengenai pernyataan Borrell apakah AS akan mempertimbangkan untuk memangkas bantuan militer ke Israel, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller membela kebijakan negaranya selama ini.

Ia berdalih, bantuan militer itu membuat pemerintahan Biden memiliki kemampuan besar dalam memengaruhi Israel.’’Kami belum memperhitungkan bahwa langkah itu (memangkas pasokan senjata) akan lebih berdampak besar dari langkah lainnya.’’

Borell juga mencermati putusan pengadilan banding Belanda yang memerintahkan Pemerintah Belanda menghentikan ekspor suku cadang pesawat tempur F-35 ke Israel. Pesawat itu digunakan dalam pelanggaran hukum internasional dalam perang di Gaza.

Sangat kontradiktif, jelas dia, banyak negara berulang kali menyatakan Israel telah terlalu banyak membunuh warga sipil di Gaza tetapi tak berbuat konkret mencegah terjadinya pembunuhan.

Pengadilan banding Belanda memerintahkan pemerintah mengeblok semua ekspor suku cadang pesawat tempur F-35 ke Israel. Pertimbangannya soal kemungkinan ini digunakan dalam melanggar hukum internasional selama Israel menyerang Gaza. reuters/han

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image