Suasana Jalan Layang Pasupati Bandung pada malam hari yang terlihat lengang (jabarprov.go.id)
Diplomasi.Republika.co.id, BANDUNG--Jika ke Bandung melalui Tol Pasteur mungkin tidak asing dengan Jalan Layang Pasteur-Surapati (Pasupati). Jalan layang (flyover) ini merupakan salah satu ruas jalan ke kawasan Gedung Sate. Kabarnya, jalan sepanjang 2,8 kilometer tersebut bakal berganti nama.
Nama Jalan Layang Pasupati akan menjadi "Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja". Seperti dikutip dari laman Antaranews.com pada Jumat (18/2), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) sudah menyetujui perubahan nama jalan tersebut. Kini semua tinggal menunggu proses untuk diresmikan.
Perubahan nama ini awalnya merupakan usulan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias Kang Emil. Dia mencetuskan nama Prof Mochtar Kusumaatmadja agar disematkan pada nama jalan di Kota Bandung. Pernyataan itu disampaikan Kang Emil dalam acara "Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional dari Jawa Barat Prof Mochtar Kusumaatmadja" pada 12 Desember 2021.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Penggunaan nama mantan diplomat ulung ini sebagai bentuk apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap kiprah dan jasanya. Dengan keahliannya di bidang diplomasi dan hukum, beliau memberikan banyak sumbangsih bagi Indonesia.
Gagasan mengenai batas teritorial laut Indonesia yang kemudian dikenal dengan "Wawasan Nusantara", salah satu contohnya. Konsep negara kepulauan inilah yang terus beliau perjuangkan hingga mendapat pengakuan internasional.
Selain namanya akan disematkan pada Jalan Layang Pasupati di Bandung, Prof Mochtar Kusumaatmadja juga sedang diusulkan sebagai pahlawan nasional dari Jawa Barat. Hingga kini, kira-kira sudah ada 13 nama tokoh Jawa Barat yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Sebenarnya, di wilayah Bandung, banyak sekali jalan yang dinamai berdasarkan nama para pahlawan. Apabila berkeliling daerah Kota Bandung dan sekitarnya, akan familier dengan nama jalan, antara lain, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Dr Setiabudi, Jalan Mohammad Toha, Jalan Sudirman, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Mohammad Ramdan, dan Jalan Otto Iskandardinata. (rin)
