Setelah Bikin Frustrasi Barat dan Dapat Konsesi, Turki Setujui Swedia Jadi Anggota NATO

Mancanegara  

Kini tinggal Hungaria yang belum meratifikasinya. Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, diketahui memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hungaria dan Turki, anggota NATO yang selama ini tetap menjalin hubungan baik dengan Rusia.

Meski Turki menentang invasi Rusia ke Ukraina, mereka juga mengkritik Barat yang menjatuhkan sanksi atas Rusia. Dalam konteks keanggotaan Swedia, Rusia mengantisipasi pengerahan infrastruktur militer di Swedia dan Finlandia.

Pada Selasa, Orban mengundang Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson untuk berkunjung ke Hungaria dan membahas keanggotaan Swedia di NATO. Di sisi lain, parlemen Hungaria saat ini sedang menjalani reses hingga pertengahan Februari mendatang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tuntutan dan konsesi

Penundaan ratifikasi keanggotaan Swedia di NATO oleh Turki membuat frustrasi sekutu-sekutu Baratnya dan menuai sejumlah konsesi. Ankara telah mendesak Stockholm mempertegas sikpnya terhadap Kurdi, di mana Uni Eropa dan AS juga menyebutnya sebagai kelompok teroris.

Lalu, Stockholm mengajukan rancangan undang-undang antiterorisme baru yang menyatakan menjadi anggota Kurdistan Worker’s Party (PKK) merupakan tindakan ilegal. Swedia, Finlandia, Kanada, dan Belanda juga mengendurkan kebijakan terkait ekspor senjata ke Turki.

Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Turki, Fuat Oktay, mengungkapkan pula, partai berkuasa yang mendukung Erdogan, AKP mau meratifikasi keanggotaan Swedia di NATO karena negara tersebut telah menempuh langkah positif dalam memerangi terorisme. Ini terkait PKK.

Anggota koalisi pemerintah, MHP, dan oposisi utama CHP juga mendukung ratifikasi keanggotaan Swedia. Sementara, oposisi dari partai nasionalis, Islamis, dan kelompok kiri menolak meratifikasinya, sedangkan empat anggota parlemen menyatakan abstain.

Erdogan mengirimkan permohonan pengajuan keanggotaan Swedia ke parlemen pada Oktober lalu, mengaitkan ratifikasi ini dengan persetujuan AS atas penjualan pesawat tempur F-16 ke Turki yang selama ini tak mendapat dukungan Kongres.

Gedung Putih mendukung penjualan F-16 dan para pengamat menyatakan kesepakatan itu membuat Turki lebih lunak soal ratifikasi keanggotaan Swedia di NATO. Namun, belum ada kerangka waktu yang jelas persetujuan Kongres dalam penjualan F-16 ke Turki. (reuters/han)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image